Pelantikan Pejabat Eselon II, III dan IV Melawi di Warnai Demo

oleh
oleh

Pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Pejabat Eselon di jajaran pemerintah Melawi kembali terjadi, Jum’at (10/9) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Melawi. Kali ini pelantikan dilakukan oleh Penjabat Bupati Melawi, Hatta, S.Pd, MM. <p style="text-align: justify;">Pejabat yang dilantik berjumlah sebanyak 121 orang yang terdiri dari pejabat eselon IIb 17 orang, yakni Imansyah menjabat Kepala Dinas Dinsosnakertrans Melawi, Hinduansyah kembali menjabat Kepala Dinas PU, Sudiyanto menjabat kepala Capil, Yakop menjabat kepala Dinkes, Kusmahendri menjabat Kepala BPTPMD. <br /><br />Kemudian Apelles Itang menjabat kepala DPPKAD, Priscilla menjabat Kepala Bappeda, Andre Suparto menjabat Kepala Disporabudpar, Marniyati menjabat Kepala BLH, Abang Sukandar menjabat Kepala Dishutbun, Nahru menjabat kepala Diskoperindag, Marsidi menjabat kepala BPBD dan Ramdha menjabat kepala Distamben. <br /><br />Sementara Horong dan Syafaruddin menjabat Staf Ahli dan Jaya Sutardi menjabat Asisten I Pemerintahan. <br /><br />Sementara pejabat eselon IIb yang dilantik menjadi Plt ada 2 orang yakni Deraup menjabat Plt. kepala BKD dan Joko Wahyono menjabat Plt. Kepala Disdik Melawi.<br /><br />Bupati juga melantik pejabat di eselon IIIa sebanyak 14 orang, IIIb sebanyak 17 orang, IVa sebanyak 27 orang. Serta melantik 26 orang kepala SD, 13 orang kepala SMP dan 5 orang kepala SMA.<br /><br />Dalam sambutannya Hatta menyampaikan, mutasi dan promosi dalam sebuah jabatan merupakan hal biasa untuk melakukan penyegaran di jajaran pemerintah Melawi. <br /><br />Mutasi yang dilakukan juga untuk memperbaiki pelayanan publik dari pemerintah. <br /><br />“Mutasi yang dilakukan di jajaran pemerintah adalah bagian dari organisasi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan. Pelantikan ini hendaklah dimaknai dari sudut pandang organisasi, bukan karena penempatan figure-figur pejabat dan kepentingan tertentu,” ungkapnya.<br /><br />Sebelum menyampaikan sambutannya, Hatta mengatakan bahwa pelantikan yang dilakukan hari ini sangat ramai. Ada yang didalam ruangan dan ada yang berada di luar pagar rumah Dinas Bupati Melawi. <br /><br />“Hari ini ramai, ada yang di ruangan dan ada di luar. Yang diluar sana mereka demo. Mereka tidak mau saya melakukan pelantikan pejabat,” katanya.<br /><br />Hatta juga mengatakan, jika memang kebijakan Bupati itu salah, dirinya siap digugat secara hukum. Sebagai pegawai negeri yang baik, akan taat kepada aturan. <br /><br />“Contohnya, saya kena non job. Belum pindah Pontianak sudah non job. Ada tidak saya menggugat. Itu karena saya taat aturan dan kepada Bupati. Seharusnya setelah SK terbit baru jabatan saya dicabut, namun tidak demikian, saya di non job kan,” ucapnya.<br /><br />Seorang pejabat yang baik akan patuh kepada Pimpinan. Namun jika tidak patuh dan tidak terima, silahkan menggugat. <br /><br />“Kalau mau gugat silahkan, saya tantang itu. Saya melantik ini atas persetujuan Gubernur. Gubernur itu perpanjangan Presiden di daerah Kalimantan Barat ini,” katanya.<br /> <br />Sementara hasil pantauan di lapangan, demo yang terjadi di depan rumah jabatan Bupati Melawi tersebut merupakan demo penolakan pelantikan yang dilakukan Hatta, karena dianggap melanggar aturan yang ada yakni pelantikan menjelang Pilkada. (KN)</p>