Pelatihan Replanting Petani Kelapa Sawit Ditutu

oleh
oleh

Bupati Sintang, Jarot Winarno menutup secara resmi kegiatan pelatihan peremajaan (replanting) tanaman kelapa sawit untuk petani di Kabupaten Sintang yang bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia bertempat di Ballroom My Home, pada Jumat (10/2). <p style="text-align: justify;">Jarot Winarno selaku Bupati Sintang memberikan motivasi dan arahan kepada para petani yang juga menjadi peserta pelatihan, mengatakan bahwa kelapa sawit merupakan komoditi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, dan Indonesia merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia, “Indonesia produsen sawit terbesar di dunia, kebutuhan akan sawit masih banyak, hal ini berkaitan dengan mata rantai kelapa sawit, dengan demikian kebun sawit mandiri memiliki peranan yang penting untuk menjamin kualitas yang baik bagi supply sawit, jadi dengan adanya kegiatan pelatihan ini para petani sawit mandiri dibina dengan baik, jangan kalah dengan petani yang ada di kebun”. Kata Jarot.<br /><br />Lanjut Bupati Sintang dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam setiap penanaman lahan sawit haruslah memperhatikan dan menjaga lingkungan hutan di Kabupaten Sintang yang masih alami, “Kabupaten Sintang ini memiliki tanah dan hutan yang luas, luas Kabupaten Sintang sebesar 21.000km persegi, tanah luas ini memiliki kawasan hutan alami sekitar 59% yang dimana hutan ini harus kita jaga, kita rawat, disitulah kekayaan alam yang melimpah, nantinya di dunia ini energy fosil akan berakhir pada tahun 2043 dan energy yang masih ada ialah energy  terbaru dan terbarukan yang bersumber dari hutan alam yang alami, dan energi terbaru terbarukan itu hanya ada di Indonesia dan Afrika Tengah yang akan menjadi incaran para Negara lain untuk mencari energy baru”. Tambah Jarot.<br /><br />Masih kata Bupati Sintang mengatakan membangun kebun sawit tidak merusak lingkungan disebut suistanable palm oil (sawit lestari). “kita kenal sustainable palm oil (sawit lestari) ini merupakan konsep membangun kebun kelapa sawit yang tidak merusak lingkungan, karena lingkungan kita ini masih banyak hutan alam yang luas, jangan tebang sembarangan hutan, dan dibakar secara sembarangan, kita bersama-sama jaga kawasan gambut, dan menggunakan bibit kelapa sawit yang unggulan sehingga pada proses penanaman kelapa sawit juga perlu diperhatikan dari segi pupuknya yang harus ramah lingkungan, dalam konteks ini betapa pentingnya petani sawit untuk menjaga kelestarian alam kita dan memanfaatkan lahan untuk menanam kelapa sawit. Ungkap Jarot.<br /><br />“dengan demikian maka Pemerintah sangat memberikan perhatian penting terhadap para petani sawit mandiri, dengan kegiatan ini saya berikan apresiasi karena dapat memberikan pelatihan kepada para petani untuk mendapatkan hasil panen yang memiliki kualitas yang baik,  memberikan arahan cara membuka lahan, menanam dan merawat kelapa sawit dengan baik, kedepannya Pemerintah tetap memperhatikan petani kelapa sawit karena ini tercantum dalam visi misi prime over pemerintah Kabupaten Sintang untuk mengindustri hilir produk agar menjadikan produk unggulan di sector kelapa sawit” pesan Jarot.<br /> <br />Ketua Panitia Penyelenggara yang sekaligus Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Muhammad Yamin mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari tanggal 6 Februari 2017 dan berakhir pada tanggal 10 Februari 2017 dengan diikuti sebanyak 50 orang peserta yang direkrut dari 14 Koperasi Unit Desa sebanyak 45 orang, dan petani mandiri sebanyak 5 orang yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan ilmu dalam halnya menanggulangi masalah terhadap kelapa sawit karena kelapa sawit di Kabupaten Sintang merupakan komoditi unggulan selain karet dan lada”. Kata Yamin. (Dky)</p>