Pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan Perusahan Listrik Negara akibat robohnya tujuh tower sejak beberapa waktu lalu berdampak pada menurunnya omzet pengusaha jahit dan fotokopi di Palangka Raya. <p style="text-align: justify;">Udin Samsudin (36) salah satu penjahit di Jalan G Obos 12 di Palangka Raya, Jumat mengatakan padamnya listrik tersebut membuat proses menjahit menjadi terganggu.<br /><br />"Listrik kadang hanya nyala empat jam dalam sehari dan itu pun terjadi pada malam hari. Hal itu membuat pendapatan kami turun karena mesin yang kami gunakan menggunakan tenaga listrik," katanya.<br /><br />Saat aliran listrik padam harus menggunakan genset agar mesin jahitnya tetap bekerja. Namun, hal itu membuat modal usahanya harus membengkak karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar.<br /><br />Utuh (32) penjahit lain yang tinggal di Jalan Cristopel Mihing mengatakan, sejak pemadaman listrik ia beralih menggunakan mesin jahit manual sehingga hasil produksinya menurun.<br /><br />"Menjahit secara manual hanya dapat menyelesaikan dua jenis jahitan, namun jika menggunakan listrik dapat menyelesaikan empat sampai lima jahitan dalam sehari," katanya.<br /><br />Sementara pengusaha fotocopy, Bambang (30) mengatakan, omzet usahanya mengalami penurunan hingga 50 persen akibat padamnya listrik sejak akhir pekan lalu.<br /><br />"Omzet usaha kami turun drastis hingga 50 persen itu pun jika listrik sempat nyala. Bahkan beberapa kali kami sempat tutup total karena listrik mati seharian penuh," ujarnya.<br /><br />Dia mengatakan, usaha yang dikelolanya sangat tergantung pada listrik, dikarenakan mesin fotokopi dapat berfungsi jika menggunakan tenaga listrik.<br /><br />"Menggunakan mesin genset tentu akan menambah biaya operasional. Kami juga tidak berani terus-terusan menggunakan genset karena tegangan yang kurang stabil cepat merusak mesin," katanya.<br /><br />PLN area Kota Palangka Raya, Kalteng mengerahkan 108 petugas untuk memperbaiki tujuh tower yang roboh akibat hujan lebat disertai angin kencang di daerah tersebut, Sabtu (7/11) malam.<br /><br />"Kami sudah kerahkan petugas dari Samarinda (Kalimantan Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Bandung (Jawa Barat) dan ditambah tenaga pelaksana kontraktor listrik," kata General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Purnomo.<br /><br />Perkiraan perbaikan tower yang roboh maupun kerusakan jaringan distribusi, PLN belum berani memastikan kapan selesai dikerjakan. (das/ant)</p>