Sebagai perguruan tinggi pertama yang lahir di Sintang dan wilayah timur Kalbar, Universitas Kapuas Sintang terus melakukan berbagai terobosan untuk menjadi kampus pilihan utama. <p style="text-align: justify;">Perencanaan pengembangan fisik dan akademis pun telah dipersiapkan, sehingga UNKA bisa menjadi kampus kebanggaan masyarakat wilayah timur Kalbar. <br /><br />“Untuk pengembangan fisik, kita sudah siapkan lahan kurang lebih seluas 5.000 meter persegi di sebelah masjid dan akan kita bangun untuk pengembangan program study pertanian. Kemudian di belakang rektorat kita juga siapkan lahan seluas kurang lebih 2500 meter persegi,”ungkap rektor Universitas Kapuas Sintang Petrus Atong usai melepas keberangkatan mahasiswa dalam program pelaksanaan pengabdian mahasiswa pada masyarakat (PPMPM) ke kabupaten Kapuas Hulu pada Senin (26/11/2012).<br /> <br />Penambahan lahan untuk kampus UNKA tersebut menurutnya telah seijin pihak yayasan dan dengan persetujuan dewan pembina. Selain pembangunan fisisk untuk pengembangan program studi pertanian, di lahan seluas kurang lebih 2500 meter persegi akan dibangun gedung rektorat UNKA. Gedung yang ada saat ini akan dijadikan perpustakaan dan akan dihubungkan dengan gedung LPPM. <br /><br />“Jadi untuk pembenahan fisik kita sedang fokuskan terutama untuk tataguna lahan yang harus efektif, kemudian beberapa gedung yang belum tersambung akan kita sambung,”ujarnya.<br /><br />Ia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mengajukan proposal kepada pemerintah provinsi untuk pembangunan gedung berlantai 3 di bagian depan kampus. Banggunan tersebut diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp7miliar. <br /><br />Gedung berlantai tiga tersebut menurutnya akan dijadikan ruang perkuliahan, mengingat kebutuhan ruang kuliah semakin meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas kegiatan di kampus. <br /><br />Selain pengembangan fisik, Petrus Atong juga menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan kualitas kampus. Baik dari sisi dosen maupun mahasiswa. Untuk peningkatan kiprah dosen terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian, menurutnya seminggu yang lalu pihaknya telah mengundang mantan ketua LPM Untan Dr.Ngusmanto dan sejumlah peneliti lain untuk memberikan pelatihan penelitian kepada para dosen. <br /><br />Ia juga mengatakan bahwa dari keseluruhan dosen yang mengajar di UNKA, hanya tinggal 1 dosen saja yang belum menempuh pendidikan S2. Namun dari 16 penerimaan tenaga pengajar baru di kampus kuning tersebut, tercatat hanya 6 saja yang telah memiliki strata pendidikan S2. <br /><br />“Tapi yang lain sudah berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang S2,”ujarnya. <br /><br />Kemudian peningkatan kualitas mahasiswa juga dibuktikan dengan telah tercapainya rasio produktifitas mahasiswa. Karena dari keseluruhan mahasiswa yang masuk pada tahun ajaran 2009, sudah 90 persen yang telah mengikuti PPMPM. Dalam ketentuan, rasio mahasiswa yang tidak bisa mengikiti kegiatan PPMPM ditentukan minimal 70 persen. <br /><br />Ia pun menargetkan dari sekitar 432 mahasiswa yang mengikuti PPMPM di tahun 2012 ini, paling tidak di tahun depan lebih dari 70 persen telah menyelesaikan pendidikanya. <br /><br />“Kita mengukur produktifitas kampus ini dengan melihat jumlah mahasiswa yang masuk dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada waktu yang telah ditentukan. Kalau produktifitasnya diatas 30 persen, maka boleh dikatakan perkembangan kampus berjalan dengan baik,”pungkasnya. <strong>(ast)</strong></p>