Kontraktor pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) PT Hutama Karya (HK) meyakini mampu menyelesaikan dalam waktu dua tahun, meskipun dalam kontrak dengan Pemkab Kukar tertulis 900 hari kalender atau 30 bulan. <p style="text-align: justify;"><br />"Dalam kontrak memang harus selesai dalam waktu 30 bulan, tetapi kami akan usahakan tuntas dalam waktu 24 bulan,"kata Direktur Operasional HK R Sutanto saat peresmian pembangunan jembatan itu oleh Gubernur Kaltim Awang Faraoek Ishak di Tenggarong, Rabu.</p> <p style="text-align: justify;">Pihaknya akan serius mengerjakan pembangunan jembatan yang merupakan pengganti Jembatan Kukar yang ambruk pada 29 September 2011 tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Pembangunannya akan dimulai dari pengecekan pondasi bekas jembatan yang sebelumnya,kemudian pndasi itu akan diperkuat. Pihaknya akan menurunkan 500 pekerja yang dibagi menjadi dua sip, yakni sip siang dan sip malam.</p> <p style="text-align: justify;">Kontrak pembangunan jembatan itu senilai Rp191 miliar dari APBD Kukar. Adapun tipe jembatan yakni Continious Arch Bridge, atau jembatan pelengkung menerus dengan rangka baja.</p> <p style="text-align: justify;">Jembatan ini akan memiliki panjang keseluruhan 710 meter dengan bentang utama 470 meter, lebar 10,45 meter dengan lebar lajur lalu lintas 7 meter.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk tipe pondasi tiang pancang berupa steel pipe atau tiang pancang baja. Jembatan tersebut akan memiliki bentang setinggi 19 meter di atas permukaan air saat pasang tertinggi.</p> <p style="text-align: justify;">Lokasi pembangunan jembatan yang baru itu sama persis dengan lokasi jembatan yang telah ambruk sebelumnya. Keputusan ini diambil Pemkab Kukar karena beberapa pertimbangan.</p> <p style="text-align: justify;">Di antaranya berdasarkan penelitian LAPI-ITB yang diketahui bahwa biaya pembangunan di lokasi yang sama jauh lebih murah ketimbang lokasi alternative di Loa Kulu, pekerjaannya pun relatif lebih cepat.</p> <p style="text-align: justify;">Penetapan lokasi pembangunan di tempat yang lama karena bisa menghemat anggaran karena tidak perlu lagi membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan pendekat dan jalan laying karena sudah ada.</p> <p style="text-align: justify;">Mengenai material yang digunakan untuk pembangunan jalan, Sutanto mengatakan pihaknya akan menggunakan bahan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mendapat pengawasan ketat dari pihak berkompeten dari pusat.</p> <p style="text-align: justify;">Dia juga mengatakan bahwa struktur jembatan yang akan dibangun telah melalui pengujian pemodelan struktur, bahkan telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Bina Teknik Departemen Pekerjaan Umum, di Jakarta<strong>.(phs/Ant)</strong></p> <p style="text-align: justify;"> </p>