Pembangunan Pabrik Sawit Hct Disambut Positif

oleh
oleh

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, HM Sofwat Hadi menyambut positif pembangunan pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit milik PT Hasnur Citra Terpadu (HCT) di Desa Pandahan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. <p style="text-align: justify;">"Alhamdulillah ada pengusaha daerah Kalsel yaitu HCT yang membangun pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di daerah sendiri. Usaha tersebut harus kita sambut positif," tandasnya di Banjarmasin, Jumat.<br /><br />Pasalnya, menurut anggota DPD-RI asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel itu, pembangunan pabrik CPO akan sangat membantu petani kebun kelapa sawit, terutama di sekitar daerah perkebunan dan pabrik tersebut.<br /><br />"Karena dengan keberadaan pabrik CPO tersebut, petani kebun kelapa sawit di sekitar itu dengan mudah pula memasarkan hasil usaha mereka dan diharapkan harganya tidak dipermainkan para tengkulak," lanjut anggota DPD-RI dua priode itu.<br /><br />Selain itu, dengan keberadaan pabrik CPO tersebut, diharapkan akan lebih memicu petani/masyarakat dalam menggalakkan usaha perkebunan kelapa sawit guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.<br /><br />"Dengan makin maraknya usaha perkebunan kelapa sawit, juga bisa menjadi lapangan pekerjaan serta memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel, serta membantu peningkatan APBN," lanjutnya.<br /><br />"Karenanya pula kita berharap pembangunan pabrik CPO milik HCT atau Hasnur Group itu berjalan lancar dan sukses, yang pada gilirannya dapat mendatangkan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat setempat, tak terkecuali bagi negara dan bangsa Indonesia," demikian Sofwat.<br /><br />Pada kesempatan terpisah Pembinan Hasnur Group H Abdussamad Sulaiman Haji Basirun mengungkapkan, pabrik kelapa sawit itu nantinya akan menampung setidaknya 10 ribu tenaga kerja.<br /><br />Tenaga kerja yang diperlukan tersebut tentunya akan diutamakan putra daerah Kalsel, guna menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.<br /><br />Namun tidak hanya pabrik kelapa sawit yang akan dibangun, tetapi industri hilir juga akan menjadi pertimbangan Hasnur Group dalam menatap peluang ke depan, tandas pengusaha terkenal di Kalsel dan Kalteng, yang akrab disapa Haji Leman itu.<br /><br />Dengan berdirinya perkebunan sawit dan pabrik kelapa sawit yang mampu memproduksi 45 ton perjam dan beberapa tahun kemudian ditingkatkan menjadi 90 ribu ton perjam minyak kelapa sawit ini akan membuka kawasan yang dahulunya lahan tidak produktif.<br /><br />Hasnur Group akan menyiapkan lahan setidaknya 16 ribu hektare perkebunan kelapa sawit guna menunjang pembangunan pabrik minyak kelapa sawit ini, demikian Haji Leman.<br /><br />Dalam berita ANTARA sebelumnya Direktur HCT Jayanti Sari mengungkapkan, membuka perkebunan plasma kelapa sawit ternyata masih berprospek di Kalsel.<br /><br />Perkembangan yang sangat pesat di Indonesia pada sektor agribisnis kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970 menjadi bukti pesatnya perkembangan agribisnis kelapa sawit, katanya.<br /><br />Oleh sebab itu diperkirakan pada tahun 2025 perkebunan kelapa sawit di Indonesia akan berkembang dengan pesat, tambah pimpinan salah satu perusahaan sawit di Provinsi Kalsel itu.<br /><br />"Secara umum dapat diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai prospek ditinjau dari prospek harga ekspor dan pengembangan produk," katanya.<br /><br />Namun secara internal pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, maka produktivitas yang masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir.<br /><br />Dengan prospek dan potensi tersebut maka arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan hilir, demikian Jayanti. <strong>(phs/Ant)</strong></p>