Pembangunan Pertanian Kaltim Bertumpu Tiga Pola

oleh
oleh

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Farid Wadjdy mengatakan pengembangan pertanian mulai kini dan seterusnya dilakukan dengan pendekatan tiga pola, yakni berbasis agribisnis, lintas sektoral, dan pengembangan wilayah. <p style="text-align: justify;">"Tiga pola pengembangan ini merupakan langkah strategis guna memajukan pertanian dan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani," ujar Farid Wadjdy, saat penyerahan puluhan alat mesin pertanian di Desa Sukorejo, Kelurahan Lempake, Samarinda, Kamis.<br /><br />Dia merinci tiga pola tersebut, melalui pembangunan agribisnis, pendekatan pembangunan pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan berbasis agribisnis.<br /><br />Selanjutnya, dalam pembangunan pertanian bukan semata-mata diarahkan pada pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan lintas sektoral dan sangat ditentukan agroindustri hilir, agroindustri hulu. dan lembaga jasa penunjang.<br /><br />Pembangunan pertanian juga bukan sebagai pembangunan parsial pengembangan komoditas, melainkan sangat terkait dengan pengembangan wilayah, khususnya perdesaan yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.<br /><br />Hingga kini, lanjutnya, perekonomian Kaltim masih didominasi oleh sektor industri pengolahan, yaitu industri migas dan non migas yang memberikan kontribusi sebesar 34,38 persen.<br /><br />Kemudian sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi sebesar 30,55 persen. Sedangkan sektor lainnya seperti pertanian, hanya memberikan kontribusi 10 persen, termasuk sektor perdagangan, hotel, angkutan, bangunan dan sektor jasa.<br /><br />Oleh karena itu, pertanian dan sub sektor peternakan maupun perikanan, akan terus dipacu karena produksi migas secara alami akan terus berkurang dan tidak dapat diandalkan lagi.<br /><br />Sementara itu, jika ditinjau dari luasan lahan yang tersedia, sebenarnya Kaltim masih sangat luas untuk pertanian. Bahkan lahan yang ada sekarang justru banyak yang terbengkalai karena tidak digarap, atau berubah fungsi menjadi perumahan dan lahan pertambangan batu bara karena dianggap lebih bernilai.<br /><br />Dari pemanfaatan lahan yang ada, lanjut dia, sebenarnya produksi pangan Kaltim juga terbilang baik dan terus meningkat dari tahun ke tahun.<br /><br />Namun hingga kini Kaltim belum mampu berswasembada beras, begitu pula dengan peternakan sapi yang masih mendatangkan dari luar daerah, serta potensi perikanan sungai, danau, dan laut yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.<br /><br />"Meskipun kita belum mampu swasembada beras, bukan berarti itu melemahkan semangat petani. Harapan saya, teruslah berusaha meningkatkan produksi pertanian dengan kualitas unggul," kata Wagub memberi semangat kepada petani yang menghadiri penyerahan bantuan alat pertanian itu. <strong>(das/ant)</strong></p>