Pembangunan landasan pacu (runway) dan perencanaan desain untuk kawasan pemeliharaan pesawat (maintenance, repair and overhaul-MRO) Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, dilakukan bersamaan pada 2015. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur Zairin Zain di Samarinda, Sabtu, mengatakan pembangunan runway BSB sepanjang 1.200 meter dari total target 2.500 meter, saat ini sedang dikerjakan oleh tiga perusahaan pemenang lelang.<br /><br />Sambil dilaksanakannya pembangunan runway tersebut, pihaknya akan menggandeng konsultan untuk membuat perencanaan pembangunan MRO, sehingga paling tidak pada 2016 mendatang pembangunan MRO bisa dilakukan baik oleh maskapi penerbangan maupun oleh pihak lain.<br /><br />Perencanaan desain MRO pada BSB perlu segera dilakukan supaya sejumlah maskapai penerbangan bisa memanfaatkannya, mengingat selama ini banyak keluhan dari beberapa maskapai terkait sulitnya melakukan pemeliharaan pesawat karena masih minimnya bandara yang menyediakan MRO.<br /><br />Sejumlah perusahaan maskapai penerbangan yang membutuhkan keberadaan MRO di BSB antara lain Garuda Airlines, Lion Air, Susi Air, dan sejumlah maskapai perintis lain, bahkan mereka sudah menyatakan minatnya untuk membangun MRO di BSB jika kawasannya sudah disiapkan.<br /><br />Ditanya tentang luasan MRO yang ada di BSB, Zairin masih belum memastikan karena masih harus berkonsultasi dulu dengan maskapai penerbangan, termasuk menghitung kebutuhan per pesawat dan ruang yang dibutuhkan.<br /><br />Keberadaan BSB lanjut dia lagi, merupakan salah satu bandara penting yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang totalnya mencapai 22 bandara.<br /><br />Terminal BSB yang telah lama tuntas memiliki kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Sementara luas lahan BSB saat ini 310 hektare dengan perluasan ke depan hingga mencapai 470 hektare.<br /><br />Sementara luas terminal penumpang bandara yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara mencapai 12.711 meter persegi.<br /><br />Sedangkan untuk pengembangan kapasitas penumpang hingga mampu menampung lima juta penumpang per tahun, terminal akan diperluas menjadi 16.468 meter persegi. Untuk target runway sepanjang 2.500 meter dengan lebar 60 meter.<br /><br />BSB merupakan salah satu proyek dari program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) wilayah Kaltim yang telah dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden RI pada 24 Oktober 2012.<br /><br />Konstruksi pembangunan sisi darat BSB sudah dimulai sejak 2005 oleh Pemkot Samarinda, namun dalam perjalanan tidak berjalan mulus karena berbagai hal. Setelah itu, Pemprov Kaltim mengambil alih sehingga saat ini sudah dalam tahap pembangunan sisi udara. (das/ant)</p>