Panitia Pembebasan Tanah Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, mengklaim pembebasan tanah untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor mencapai 30 persen. <p style="text-align: justify;">"Perhitungan kami, tanah yang dibebaskan sudah mencapai 30 persen jika verifikasi tanah yang dilaksanakan hari ini selesai," ujar Ketua Panitia Pengadaan Tanah Syahriani di Banjarbaru, Rabu.<br /><br />Ia mengatakan, proses verifikasi dan legalisasi tanah milik warga yang terkena pembebasan terus dilakukan dan dilaksanakan setiap hari Rabu di aula Gawi Sabarataan Pemkot Banjarbaru.<br /><br />Menurut dia, pada verifikasi dan legalisasi tahap ketiga yang dilaksanakan Rabu (23/5) pihaknya mengundang sebanyak 100 pemilik tanah yang memiliki persil (bidang tanah) di areal yang siap dibebaskan.<br /><br />"Jika bukti kepemilikan atas 100 persil itu lolos verifikasi dan legalisasi ditambah tanah yang sudah dibebaskan sebanyak 52 persil maka luasannya mencapai 30 persen," ungkapnya.<br /><br />Sebelumnya, pada verifikasi dan legalisasi tahap pertama berhasil dibebaskan sebanyak 9 persil disusul tahap kedua sebanyak 43 persen sehingga tanah yang sudah dibebaskan sebanyak 53 persil.<br /><br />Dikatakan Syahriani yang juga Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru itu, persentase lahan yang dibebaskan sebanyak 30 persen itu setara 30 hektare karena total luasan lahan yang dibebaskan sebanyak 99 hektare.<br /><br />Luasan tanah itu, kata dia, belum termasuk tanah milik Pemprov Kalsel seluas 16,2 hektare yang berada dalam areal lahan yang akan dibebaskan sehingga jika digabung luasannya mencapai 46 hektare lebih.<br /><br />"Apabila sudah mencapai 46 hektare ditambah 6 hektare lagi maka pembebasan bisa lancar karena pengembangan bandara terutama terminal hanya membutuhkan areal seluas 52 hektare," ujarnya.<br /><br />Ditambahkan, pihaknya optimistis proses pembebasan tanah untuk pengembangan bandara berjalan lancar dan sesuai harapan karena banyaknya pemilik tanah yang bersedia melepas asetnya.<br /><br />"Harapan kami semakin banyak pemilik tanah yang bersedia melepas asetnya sehingga bisa mencapai target pembebasan tanah yang diperkirakan selesai akhir Juni 2012," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>