Pembelian BBM Subsidi Gunakan Jerigen Kembali Marak

oleh
oleh

Pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di sejumlah SPBU, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggunakan jerigen kembali marak. <p style="text-align: justify;">Menurut pantauan di Sampit, Selasa, pembelian BBM dengan jerigen kembali terjadi dan menyebabkan banyak kendaraan antrean di stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) daerah tersebut.<br /><br />Pembelian BBM subsidi dalam jumlah besar menggunakan jerigen itu tidak hanya diangkut dengan sepeda motor tetapi juga mobil. Kondisi ini terlihat di sejumlah SPBU di daerah itu.<br /><br />Hal ini terlihat di SPBU Jalan Tjilik Riwut, Sampit pada pukul 07.00 WIB, jerigen ukuran besar berwarna biru diangkut dengan sepeda motor dan sebagian lagi dengan mobil pik-up.<br /><br />Beberapa pembeli terlihat menjinjing jerigen dengan berjalan kaki diantara antrean mobil dan sebagian orang lainnya sibuk menyusun jerigen di atas motor. Kegiatan itu terus berulang hingga stok BBM subsidi di SPBU habis.<br /><br />Aksi pelangsir BBM subsidi itu sebetulnya diketahui aparat kepolisian yang mengamankan pendistribusian BBM subsidi di SPBU, namun mereka dapat dengan bebas beraktivitas.<br /><br />"Aktivitas mereka sudah lama berlangsung, dan belum ada upaya untuk dilakukan penertiban dari aparat terkait," kata Tugino, seorang supir truk yang sudah antre beberapa jam.<br /><br />Pelangsir BBM subsidi di SPBU sebetulnya tidak hanya dilakukan mereka yang menggunakan sepeda motor, tapi juga dilakukan pemilik kendaraan roda empat.<br /><br />Lebih 90 persen kendaraan roda empat yang antre di SPBU merupakan pelangsir dan mereka menguasai di seluruh SPBu yang ada di Kabupaten Kotim.<br /><br />Akibat ulah mereka itu, truk angkutan menjadi terganggu dan sering tidak mendapatkan bagian BBM meski telah mengantre berjam-jam.<br /><br />Pemilik dan petugas SPBU sendiri cenderung memilih melayani pelangsir ketimbang kendaraan angkutan, sebab setiap pelangsir di kenakan biaya sebesar Rp10 ribu di luar harga pembelian BBM subsidi.<br /><br />BBM subsidi yang mereka langsir dijual lagi ke industri seperti perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.<br /><br />"Kami terpaksa mengantri di SPBU, sebab harga jual BBM subsidi di tingkat pengecer saat ini sangat mahal, yakni berkisar antara Rp8.000-Rp8.500/liter," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>