Pemda Diminta Antisipasi Atas Temuan Batu Alam

oleh
oleh

Anggota komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Riduansyah meminta, agar pemerintah daerah setempat segera mengantisipasi atas temuan batu alam di provinsi tersebut belakangan ini. <p style="text-align: justify;">"Memang belakangan ini fenomena temuan batu alam mulai mengemuka dan banyak warga masyarakatan yang melakukan perburuan," ujar anggota komisi III DPRD Kalsel yang membidangi pertambangan dan energi, serta lingkungan hidup itu, di Banjarmasin, Jumat.<br /><br />Sebagai contoh temuan batu alam yang diduga jenis giok, d Sungai Tarinii Desa Matadah Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalsel oleh warga setempat 8 Maret lalu, dan sempat menghebohkan banyak orang.<br /><br />Kemudian batu alam berupa "Read Borneo" di daerah hulu Riam Kanan atau Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Kalsel yang merupakan kawasan Pegunungan Meratus.<br /><br />Menurut mantan politisi Partai Bintang Reformasi (PBR) yang bergabung ke Partai Hati Nurani (Hanura) tersebut, fenomena bermunculannya batu alam itu merupakan kenyataan yang bisa dipungkuri.<br /><br />Terhadap sikap dari sebagian warga masyarakat yang terus memburu batu alam tersebut sebagai bagian mata pencaharian mereka, tak bisa larang begitu saja, tanpa ada solusi," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.<br /><br />Oleh sebab itu, mantan pengacara atau advokat tersebut, mengingatkan eksekutif, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar segera menindak lanjuti temuan batu alam di Tala dan Kabupaten Banjar.<br /><br />Tindak lanjut tersebut, menurut dia, bisa berupa pencagahan dan pengendalian agar lingkungan tidak mengalami kerusakan yang semakin parah, karena aktivitas warga yang mengmbil temuan batu alam itu.<br /><br />Selain itu, perlu pengaturan pengelolaan sumber daya alam (SDA), agar bisa mendatangkan bagi pendapat daerah, demikian Riduansyah.<br /><br />Sementara itu berdasarkan hasil penelitian, batu alam yang terdapat di Sungai Tarini Desa Martadah tersebut bukan jenis giok dan batu-batuan yang bisa dijadikan permata. (das/ant)</p>