DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menilai pemerintah daerah (Pemda) setempat baik Pemprov maupun Pemkab gagal mengatasi kebakaran hutan dan lahan. <p style="text-align: justify;">"Bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi setiap tahun, dan tidak ada penanganan yang tegas. Kabut asap sebagai dampak dari kebakaran itu terus dikeluhkan pihak manapun, bahkan telah mengganggu aktivitas masyarakat," kata Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Dadang H Syamsu di Sampit, Kamis.<br /><br />Belum dapat diatasinya kebakaran hutan dan lahan tersebut sebagai cermin kegagalan pemerintahan di Kalteng dalam mengatasi bencana asap yang kerap berulang-ulang setiap tahunnya.<br /><br />Sebetulnya aturannya sudah ada seperti terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Kalteng Nomor 15 tahun 2010, bahkan pemerintah provinsi Kalteng juga melansir kebijakan stop asap, stop bencana dan stop kebakaran lahan.<br /><br />Kebijakan itu seperti raib ditelan waktu karena dalam pelaksanaan dilapangan tidak ada pengawasan dan penindakan di yang tegas.<br /><br />"Terus terang, kami pribadi juga melihat langsung ketika naik pesawat, kebakaran lahan di Kalteng terkesan di sengaja dan lokasi kebakaran terletak di lahan yang telah dipetak-petak, entah itu milik perusahaan perkebunan kelapa sawit atau perorangan," katanya.<br /><br />Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terus menerus melanda dan dikeluhkan oleh segenap lapisan masyarakat tidak lepas dari keteledoran pemerintah Kabupaten Kotim.<br /><br />Pemerintah daerah bahkan hampir tidak ada upaya atau usaha antisipasi dini selain hanya koar-koar sekedar memberikan imbauan saja.<br /><br />Terhadap bencana kabut asap yang nyata-nyata melanda di depan mata dan sudah merugikan kesehatan ribuan masyarakat karena menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), nampaknya hanya disikapi gamang oleh lintas instansi yang berwenang melakukan penindakan.<br /><br />Pejabat yang berwernang mengatasi hal tersebut juga terkesan bersikap acuh dan tidak jelas apa langkah yang telah mereka ambil dan ketegasannya.<br /><br />"Imbauan selama ini tidak begitu dihiraukan lagi, melainkan perlu ada langkah konkrit dan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran. Kalau hanya imbauan sudah dilakukan. Namun faktanya tetap saja bencana itu terus terjadi, karena tidak ada tindakan tegas dan memberikan efek jera," ungkapnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>