Pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan tahun 2011 akan membantu sebesar Rp 28 miliar untuk pengerukan pendangkalan dasar Sungai Kapuas Pontianak, kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya. <p style="text-align: justify;">"Mudah-mudahan dengan bantuan dari pemerintah tersebut permasalahan pendangkalan dasar Sungai Kapuas bisa teratasi," kata Christiandy Sanjaya seusai memimpin rapat kerja dengan bupati/wali kota se-Kalbar di Pontianak, Rabu (02/03/2011). <br /><br />Menurutnya itu hanya untuk jangka pendek, karena pengerukan dasar sungai itu paling tidak satu tahun setengah sekali. <br /><br />Ia menjelaskan, anggaran sebesar itu selain untuk pengerukan dasar sungai juga memperlebar aluar sungai yang hanya selebar 60 meter. <br /><br />Lebar muara Sungai Kapuas Pontianak sekitar 1.000 meter, tetapi yang hanya bisa dilewati untuk kapal motor ukuran besar hanya selebar 60 meter. <br /><br />"Kedepan lebar alur mulai dari muara hingga Pelabuhan Dwikora Pontianak harus diperlebar lagi, disamping memikirkan mencari pelabuhan alternatif," kata Christiandy. <br /><br />"Sementara itu, hingga kini evakuasi Kapal Layar Motor Rahmatia Sentosa di muara Sungai Kapuas Pontianak yang ditargetkan bisa selesai hari ini kembali gagal," katanya. <br /><br />Dia mengatakan Seling atau tali baja sebanyak enam buah yang digunakan untuk menarik KLM Rahmatia putus sehingga upaya evakuasi menjadi gagal. <br /><br />Gagalnya proses evakuasi karena medan yang cukup berat, seperti arus deras, badan kapal itu yang telah tertutup lumpur setinggi tiga meter dan masih sekitar 4 ribu zak semen yang telah menyatu sehingga sulit diangkat. <br /><br />"Untuk mengangkat satu zak semen butuh waktu sekitar dua jam sehingga cukup berbahaya bagi penyelam," kata Wagub Kalbar. <br /><br />Ia berharap, proses evakuasi hari ini bisa selesai sehingga kapal yang tenggelam itu tidak menghalangi jalur muara Sungai Kapuas Pontianak yang satu-satunya akses ke Pelabuhan Dwikora Pontianak. <br /><br />Proses evakuasi KLM Rahmatia Sentosa dibantu langsung oleh Kementerian Perhubungan RI, Pelindo, Adpel Pontianak serta TNI-AL Pontianak. <br /><br />Sebelumnya, Direktur KPLP Pusat Yudustra mengatakan, pada Selasa malam proses evakuasi KLM Rahmatia Sentosa mulai dilakukan. <br /><br />Ia menjelaskan, semua proses teknik gabungan akan dilakukan untuk memudahkan evakuasi kapal tenggelam tersebut. <br /><br />"Kami mengerahkan dua kapal motor atau tongkang, enam seling atau tali baja yang dipasang melilit badan kapal yang tenggelam, menyemprotkan air untuk membuang lumpur yang telah membenamkan kapal," ujarnya. <br /><br />Selain itu, pihaknya juga memasang enam balon dengan daya apung masing-masing sebesar 20 ton atau bisa mengangkat beban sekitar 120 ton, kata Yudustra. <strong>(phs/Ant)</strong></p>