Pemerintah menggratiskan semua biaya pengobatan bagi pasien flu burung yang dirawat di dua rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang, dan Rumah Sakit Akhmad Mukhtar Bukittinggi. <p style="text-align: justify;">Pemerintah menggratiskan semua biaya pengobatan bagi pasien flu burung yang dirawat di dua rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang, dan Rumah Sakit Akhmad Mukhtar Bukittinggi.<br /><br />"Bagi pasien yang mengidap dugaan flu burung, semua biaya pengobatan dan perawatan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah," kata Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, dr Yusirwan Yusuf, di Padang, Sabtu.<br /><br />Ia mengatakan, oleh karena itu, bagi warga masyarakat yang merasakan adanya gejala flu burung seperti panas tinggi agar segera memeriksakan ke puskesmas terdekat.<br /><br />"Jika kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata diduga mengidap, yang bersangkutan harus segera dirujuk ke dua rumah sakit rujukan itu, agar segera mendapatkan pengobatan," katanya.<br /><br />Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap biaya pengobatan dan perawatan karena ditanggung pemerintah.<br /><br />"Jangan sampai karena tidak ada biaya kemudian masyarakat yang merasakan ada gejala flu burung enggan untuk segera berobat sehingga akhirnya tidak tertolong," katanya.<br /><br />Ia mengatakan pengidap dugaan flu burung harus cepat ditangani karena jika lebih dari 24 jam kemungkinan selamat sangat kecil. <br /><br />"Risiko kematian pengidap dugaan flu burung mencapai 87 persen, karena itu harus cepat mendapatkan penanganan," lanjut dia.<br /><br />Mengantisipasi flu burung di Sumatera Barat telah disiapkan dua Rumah Sakit yang telah memiliki standar penanganan pasien flu burung yaitu RSUP M Djamil Padang dan RS Akhmad Mukhtar Bukittinggi.<br /><br />Sementara menurut ketua Tim Dokter Flu Burung RSUP M. Jamil Padang, Dr.Finny Fitry Yani, menyebutkan jumlah pasien diduga flu burung hingga Sabtu (12/3) yang dirawat di RSUP M Djamil Padang berjumlah 13 orang. <br /><br />Pihak rumah sakit telah mengambil sampel darah masing-masing pasien tersebut untuk memastikan status pasien apakah positif atau negatif flu burung.<br /><br />Sampel darah tersebut, kata dia , dikirim ke laboratorium yang ada di Jakarta untuk menguji pasien tersebut negatif atau positif flu burung. <br /><br />Pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratotium darah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI," katanya.<br /><br />Sejak tahun 2006 di Sumatera Barat tercatat sebanyak 91 orang ditemukan menderita flu burung dimana lima orang dinyatakan positif dan satu orang meninggal dunia. (Eka/Ant)</p>