Pemerintah Kurang Serius Tangani Angkutan Massal

×

Pemerintah Kurang Serius Tangani Angkutan Massal

Sebarkan artikel ini

Meskipun sudah menjadi perhelatan nasional bagi masyarakat Indonesia, ketika hari raya Idul Fitri menyongsong, ternyata masalah angkutan mudik lebaran masih menjadi PR yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh Pemerintah. <p style="text-align: justify;">Anggota komisi V DPR-RI Lasarus, S.Sos menilai pemerintah kurang serius dalam menangani permasalahan angkutan dalam setiap tahun khususnya saat mudik lebaran berlangsung. <br /><br />Pernyataan tersebut disampaikan Lasarus, saat menjadi narasumber dalam dialog di Metro TV pada acara Metro Hari Ini (MHI), Minggu (04/09/2011).<br /><br />“Pemerintah saya lihat memang belum serius dalam menangani permasalahan ini,”ungkapnya.<br /><br />Dirinya mencontohkan untuk moda angkutan massal yang seharusnya dalam setiap tahunnya mengalami perkembangan dan bukan sebaliknya berkurang volumenya.<br /><br />“Kita ketahui kalau yang namanya mudik lebaran itu sudah menjadi tradisi utama masyarakat di Indonesia. Seharusnya solusi dari persoalan mudik ini sudah dapat di temukan karena setiap tahunnya mudik lebaran berlangsung,” kata Lasarus.<br /><br />Ditambahkan dirinya, pada setiap tahun jumlah pemudik yang bertambah juga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, khususnya pengguna kendaraan roda dua yang tidak mendapatkan tiket<br /><br />“Ini bisa disebabkan karena mereka tidak mendapatkan tiket baik kereta api ataupun bis, sehingga solusinya adalah menggunakan kendaraan roda dua demi dapat merayakan lebaran dikampung halaman. Padahal kita tahu bahwa kendaraan roda dua tidak di modifikasi untuk kendaraan angkutan massal. Lihat saja satu motor berisi 4 penumpang belum lagi ditambah barang bawaan yang menjadikan pengendara tidak memperhitungkan bahaya yang akan terjadi,” tambah Lasarus.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20110904193904_A12BEF5.JPG" alt="" width="600" height="439" /><br />Untuk angkutan massal seperti kereta api ataupun bis, bukan jumlahnya bertambah bahkan setiap tahunnya mengalami penyusutan mulai dari gerbong, rel bahkan armada bisnya sendiri.<br /><br />“Seharusnya dengan kondisi seperti ini, pemerintah mau tidak mau mendorong penambahan jumlah angkutan massal mulai dari bis, gerbong atau pembangunan rel-rel kereta yang baru untuk tahun depannya. Pemerintah harus memiliki grand disign ataupun planning untuk moda angkutan massal ini,” jelasnya.<br /><br />Anggota DPR-RI asal Sintang dari daerah Pemilihan Kalimantan Barat ini mencontohkan negara Cina yang sangat serius dan pemerintahnya sangat komitmen dalam mengelola angkutan dinegaranya.<br /><br />“Di Cina, pemerintahnya sangat serius dalam hal ini. Mereka telah menprediksikan untuk jangka panjang dalam solusi angkutannya dengan melakukan penambahan rel ataupun gerbong, karena pemerintah Cina paham bahwa angkutan massal ini sangat mendominasi pilihan masyarakat sana,” kata Lasarus.<br /><br />Menurut Lasarus, pihak Komisi V telah mendorong kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menangani persoalan ini terutama dalam memanage angkutan massal. Namun demikian, komisi V sangat menyayangkan respon yang kurang dari pemerintah.<br /><br />“Buktinya anggaran yang kami bahas untuk angkutan massal kereta api ini dari pagu-pagu indikatifnya dari tahun ke tahun tidak signifikan peningkatannya dibanding dengan kebutuhan itu sendiri,” jelasnya.<br /><br />Ditegaskan dirinya, jika hal tersebut tidak segera ditanggapi dengan baik oleh pemerintah, dikhawatirkan persoalan angkutan lebaran termasuk angka kecelakaan yang terjadi terus akan bertambah. <strong>(*)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses