Pemkab Banjar Kaji Strategi Pengendalian Banjir

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten (Pembak) Banjar, Kalimantan Selatan, siap mengkaji strategi pengendalian banjir karena daerah itu kerap menghadapi bencana tersebut setiap musim hujan. <p style="text-align: justify;">"Kami siap mengkaji strategi pengendalian banjir sehingga kebanjiran yang selalu terjadi setiap musim hujan bisa diantisipasi dan dikendalikan," kata Bupati Banjar, Khairul Saleh, di Martapura, Minggu.<br /><br />Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banjar terkait banjir yang melanda sedikitnya empat kecamatan di daerah setempat akibat luapan Sungai Riam Kiwa.<br /><br />Pihaknya sudah menjalin kesepakatan dengan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin untuk menyiapkan kajian strategi pengendalian banjir.<br /><br />"Kajian yang memuat strategi pengendalian banjir itu merupakan solusi dalam mengantisipasi terjadinya banjir sehingga setiap potensi banjir bisa dicegah dan diantisipasi sedini mungkin," katanya.<br /><br />Selain memuat strategi pengendalian banjir, katanya, kajian juga merangkum setiap saran dan pendapat berbagai pihak terkait baik anggota, tokoh masyarakat, sosiolog, maupun para ahli di bidangnya.<br /><br />Apabila kajian itu rampung dan strategi bisa dijalankan dengan baik dan benar, katanya, pada jangka waktu tiga tahun ke depan Kabupaten Banjar bebas dari banjir.<br /><br />"Jika kajian dan strategi pengendalian banjir bisa dilaksanakan secara baik maka banjir bisa dihindari sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan takut lagi terhadap banjir setiap musim hujan," katanya.<br /><br />Banjir yang melanda Kabupaten Banjar akibat tingginya curah hujan di dataran tinggi di kawasan Pegunungan Meratus, sehingga air yang turun ke dataran rendah membuat sejumlah kecamatan tergenang.<br /><br />Air hujan tersebut tidak mampu ditampung di bagian hulu Sungai Riam Kiwa sehingga luapan air meluber dari sepanjang aliran sungai.<br /><br />Banjir selama seminggu terakhir melanda sedikitnya empat kecamatan yakni Pengaron, Simpang Empat, Mataraman, dan Astambul dengan merendam ribuan rumah penduduk setempat.<br /><br />Selain empat kecamatan di alur sungai itu, daerah lain di dataran rendah yakni Kecamatan Martapura Timur, Martapura Kota, Martapura Barat, dan Kecamatan Sungai Tabuk juga terkena banjir. <strong>(phs/Ant)</strong></p>