Pemerintah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan lebih selektif dan mengancam tidak pemberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat kepada masyarakat terutama bagi keluarga yang merokok di kabupaten tersebut. <p style="text-align: justify;">"Masyarakat yang ditetapkan sebagai penerima Jamkesmas dipilih secara selektif sehingga program yang dilaksanakan tepat sasaran," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Nasrun Syah di Martapura, Sabtu (19/02/2011). <br /><br />Ia mengatakan, pihaknya menerapkan aturan bagi penerima Jamkesmas. Syaratnya kepala keluarga tidak boleh merokok sehingga tidak mengganggu kesehatan anggota keluarga lain yang tidak merokok. <br /><br />Menurut Sekda didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banjar Yasna Khairina, pemikiran tersebut muncul setelah melihat kepala keluarga penerima Jamkesda ternyata perokok. <br /><br />Penemuan awalnya adalah kedatangan warga penerima Jamkesmas yang datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan menderita gangguan pernafasan kemudian setelah dicek ke rumah ternyata kepala keluarganya perokok. <br /><br />Ditekankan, pemerintah daerah setempat tidak berniat menghalangi-halangi warga terutama yang kurang mampu mendapatkan jaminan kesehatan tetapi mengharapkan adanya kepedulian terhadap kesehatan anggota keluarga. <br /><br />"Satu sisi, pemerintah memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat tetapi disisi lain masyarakat sendiri tidak bisa menjamin kesehatan anggota keluarganya karena membawa penyakit melalui asap rokok," ungkapnya. <br /><br />Dikatakan, kebijakan itu akan segera diterapkan kepada seluruh calon penerima Jamkesmas sehingga ada kemungkinan calon penerima tidak dimasukkan sebagai penerima lagi apabila kepala keluarganya masih merokok. <br /><br />"Makanya, kami mengimbau calon penerima Jamkesmas khususnya kepala keluarga yang merokok agar berhenti sehingga dia bisa memberikan jaminan kesehatan bagi anggota keluarganya sendiri," ujar Yasna menambahkan. <br /><br />Sementara itu, jumlah warga Kabupaten Banjar yang terdata sebagai penerima Jamkesmas pada 2011 sebanyak 119.309 jiwa dan penerima Jamkesosda sebanyak 46.406 jiwa. <br /><br />Selain memberikan jamkesmas dan jamkesosda, pemkab setempat juga memberikan jaminan persalinan berupa penyediaan fasilitas kesehatan gratis di Puskesmas maupun RSUD Ratu Zalecha klas III. <strong>(phs/Ant)</strong></p>