Pemerintah Kabupaten Bengkayang siap mendukung dan menyiapkan sejumlah fasilitas terkait rencana pembangunan pelabuhan internasional di Tanjung Gundul, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. <p style="text-align: justify;">"Kalau (lokasi) itu menjadi pilihan yang baik bagi masyarakat Kalbar, Pemda akan beri beberapa fasilitas, dan kalau jadi akan membantu bebaskan," kata Bupati Bengkayang, Suryadiman Gidot saat dihubungi di Pontianak, Minggu.<br /><br />Ia melanjutkan, pemda sudah menyampaikan secara lengkap ke Kementerian Perhubungan serta komisi teknis terkait, mengenai Tanjung Gundul jadi pelabuhan internasional terutama untuk crude palm oil (CPO).<br /><br />Menurut dia, terutama bagi perkebunan di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, Landak maupun Sanggau, yang menghasilkan CPO.<br /><br />"Sesuai ‘grand design’, kita harapkan itu terwujud," ujar Gidot yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar itu.<br /><br />Mengenai kendala dalam rencana pembangunan pelabuhan itu, Gidot menegaskan, semua bisa diatasi melalui kemajuan teknologi.<br /><br />"Kita sekarang menunggu komitmen dari pengambil keputusan. Kami sifatnya menerima, dan akan membantu karena kemampuan yang terbatas," kata Gidot.<br /><br />Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo mengungkapkan pemerintah akan memulai pembangunan pelabuhan laut di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada tahun 2013.<br /><br />"Kami sudah koordinasi dengan Menteri Perhubungan, dan sangat sepakat untuk membangun pelabuhan internasional," kata Sudewo saat berkunjung ke Pontianak awal September lalu.<br /><br />Menurut dia, pelabuhan tersebut akan dibangun dalam tiga tahun anggaran.<br /><br />"Nilainya triliunan, untuk tahap awal nilainya tidak terlalu besar. Namun yang terpenting, dapat terserap anggarannya," kata politisi dari Partai Demokrat itu.<br /><br />Ia melanjutkan, pelabuhan tersebut sangat penting artinya bagi pembangunan ekonomi di Kalbar.<br /><br />"Karena potensi crude palm oil asal Kalbar sangat besar, sekaligus antisipasi kebutuhan saat ini maupun mendatang," kata Sudewo Saat ini, ujar dia, produk CPO asal Kalbar harus melalui pelabuhan lain sehingga memicu ekonomi biaya tinggi.<br /><br />Selain itu, Kalbar tidak mendapat nilai tambah dari CPO yang dihasilkan. "Daerah lain yang lebih diuntungkan," katanya.<br /><br />Secara teknis, pembangunan pelabuhan yang rencananya di kawasan Tanjung Gundul itu sudah tuntas untuk studi kelayakannya.<br /><br />"Tahun depan tinggal ‘action’ saja, dan butuh tiga tahun anggaran untuk pelaksanaannya," kata dia menegaskan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>