Pemkab Kapuas Kerjasama Pengembangan UMKM Perberasan

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menandatangi nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian program pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis komoditi unggulan padi dan klaster perberasan. <p style="text-align: justify;">Kasubag Pengumpulan Informasi dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas, Sapto Subagio, di Kuala Kapuas, Kamis mengatakan penandatangan nota kesepahaman oleh Bupati Kapuas HM Mawardi bersama Ketua DPRD Kapuas Robert L Gerung dengan pihak perbankan.<br /><br />Penandatangan kerjasama program pengembangan UMKM berbasis komoditi unggulan padi dan klaster perberasan melalui pola terpadu tersebut berlangsung di Balai Benih Utama (BBU) Padi, Desa Mampai Kecamatan Kapuas Murung pada Rabu, 28 Desember 2011.<br /><br />Bupati Kapuas HM Mawardi mengatakan Kabupaten Kapuas, meskipun menjadi salah satu lumbung padi di Kalimantan Tengah, namun dalam pengembangan perberasan masih menghadapi berbagai kendala.<br /><br />Salah satu kendalanya yakni hasil produksi padi dari daerah itu masih dibawa ke daerah lain untuk diolah, kemudian dijual dalam bentuk kemasan berupa beras dengan harga yang lebih tinggi.<br /><br />"Pemerintah Kabupaten Kapuas menginginkan agar kedepannya dapat memproduksi sendiri beras dalam kemasan yang dijual keluar daerah dengan harapan kesejahteraan petani akan menjadi meningkat," katanya.<br /><br />Dalam upaya pengembangan program pembangunan pertanian berkelanjutan dan berdaya saing maka faktor pendukung utamanya adalah potensi lahan dan air.<br /><br />Kemudian sumber daya manusia diantaranya petani dan petugas penyuluh lapangan, infrastruktur, teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian serta kerjasama penelitian pertanian, ujarnya.<br /><br />Peran kelompok tani dan gabungan kelompok tani telah memberikan kemajuan terhadap peningkatan pembangunan pertanian didaerah itu.<br /><br />"Aktivitas petani maupun kelompok tani hendaknya tidak semata-mata sebagai objek tetapi sebagai subjek dalam pembangunan pertanian," harapnya.<br /><br />Pimpinan Bank Indonesia Palangka Raya, Amanlison Sembiring menyebutkan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, dimaksudkan untuk mensinergikan semua pihak untuk pengembangan UMKM berbasis komoditi unggulan padi serta klaster perberasan.<br /><br />Ia mengatakan padi atau beras merupakan komoditas yang memberikan bobot tertinggi dalam perhitungan inflasi di Kalteng.<br /><br />Pengembangan budidaya padi dan klaster perberasan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dari setiap siklus produksi, pengolahan dan distribusi komoditas padi atau beras sehingga memberikan manfaat bagi anggota kelompok tani, pengusaha yang diharapkan pada akhirnya kepada masyarakat Kalteng.<br /><br />"Target-terget yang mungkin untuk dicapai antara lain peningkatan jumlah produksi, kualitas beras dan serapan tenaga kerja dengan adanya program klaster ini," demikian Amanlison. <strong>(phs/Ant)</strong></p>