Pemerintah kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan memberi santunan kepada korban tenggelamnya PM Martasiah B II di Tanjung Dewa, Rp1 juta per orang. <p style="text-align: justify;">Bupati Kotabaru H Irhamni Ridjani, Rabu, mengatakan, pihaknya telah rapat koordinasi bersama staf dan menyetujui alokasi dana sebesar Rp1 juta untuk masing-masing korban.<br /><br />"Kita sudah rapat bersama untuk memberikan santunan kepada korban sebesar Rp1 juta," katanya.<br /><br />Bupati mengaku prihatin atas peristiwa tenggelamnya PM Martasiah B II di Tanjung Dewa, Kelumpang Utara, Kotabaru yang menyebapkan 29 orang meninggal dunia dan 73 orang selamat.<br /><br />Memang peristiwa ini murni akibat kelalaian manusia. Termasuk kelalaian aparat di lapangan," tutur Irhami.<br /><br />Sementara PT Jasa Raharja juga akan memberikan santunan kepada korban meninggal Rp25 juta, sedangkan korban selamat maksimal Rp10 juta.<br /><br />"Kita harapkan pihak Jasa Raharja tidak bertele-tele untuk memberikan santunan kepada para korban," harapnya.<br /><br />Kejadian ini disebutkan Irhami adalah pertama kali memakan korban mencapai puluhan orang. Sangat disesalkan ujarnya, kalau pihak terkait lalai dalam pengawasan.<br /><br />Menurut bupati, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di perairan, rencana pembangunan jembatan Tanjung Ayun-Tarjun sepanjang 3,5 km yang menghubungkan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan segera direalisasikan.<br /><br />"Ini harus segera dibangun kalau ingin mengurangi resiko kecelakaan di perairan," kata Irhami.<br /><br />Bupati menyayangkan, rencana tersebut terkendala cagar alam sehingga proses pembangunan itu terhambat.<br /><br />Sementara itu, rencana pembangunan jembatan Tanjung Ayun-Tarjun akan menelan dana sekitar Rp1 triliun.<br /><br />Dana sebesar Rp1 triliuan tersebut hibah dari perusahaan Group perusahaan tambang bijih besi Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) sebagai konpensasi atas diizinkannya membangun pabrik baja dan usaha yang lainnya di Kotabaru. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
