Pemkab Kotawaringin Diminta Bantu Pasarkan Beras

oleh
oleh

DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah setempat untuk membantu petani memasarkan beras lokal sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. <p style="text-align: justify;">"Harga beras lokal masih rendah, masih mahal beras Banjar (Kalimantan Selatan) dan beras Jawa. Ini yang harus menjadi perhatian dan dicarikan solusinya supaya kesejahteraan petani kita meningkat," kata Ketua Komisi II DPRD Kotim, Otjim Supriatna di Sampit, Sabtu.<br /><br />Upaya peningkatan kesejahteraan petani harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pembinaan sumber daya manusia, permodalan hingga pemasaran yang sering menjadi kendala para petani lokal.<br /><br />Semangat pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian harus diapresiasi, namun langkah tersebut tentu harus dilakukan menyeluruh supaya membuahkan hasil yang optimal.<br /><br />"Tahun ini produksi beras kita mencapai 36.000 ton, tahun depan Dinas Pertanian menargetkan 40.000 ton. Nah, kalau produktivitas sudah meningkat seperti ini, masalah pemasaran tentu juga sudah harus dipikirkan," tutur Otjim.<br /><br />Mantan Kepala Dinas Kehutanan Kotim ini mengaku yakin semua kebutuhan petani sudah direspons dan diprogramkan oleh instan terkait. Hanya, perlu pembahasan bersama untuk melihat dan menentukan program mana yang harus diprioritaskan dan ditambah karena memang sangat dibutuhkan di lapangan.<br /><br />Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Multazam sudah menjelaskan bahwa salah satu yang dilakukan adalah mendorong petani meningkatkan kualitas produksi beras dan mengemasnya dengan bagus sehingga mempermudah pemasaran.<br /><br />"Tahun depan kita fokus untuk pengemasan sehingga makin menarik dan makin mudah untuk dipasarkan. Dari segi kualitas, beras yang dihasilkan petani di Kotim ini juga tidak kalah bagusnya," kata Multazam.<br /><br />Saat ini petani di sejumlah tempat di Kotim mulai dibina untuk memproduksi beras yang kemudian dikemas dengan bagus. Bantuan untuk pengemasan besar tersebut sudah disiapkan sehingga petani makin mudah melakukannya.<br /><br />Untuk tahap awal, bantuan penyiapan pengemasan beras ini diberikan untuk sentra-sentra produksi beras, khususnya di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya yang memang menjadi lumbung beras Kotim.<br /><br />Juni lalu, petani di Teluk Sampit menggelar pesta panen raya yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Jakatan. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 6000 hektare sawah yang mereka panen.<br /><br />Saat itu hasil ubinan atau penghitungan sampel di beberapa titik diperkirakan produktivitasnya yaitu 6,6 ton gabah kering panen per hektare, 5,67 ton gabah kering giling per hektare atau jika dijadikan beras menjadi 3,56 ton beras per hektare.<br /><br />Berdasarkan data kebutuhan beras sampai tahun 2012, dengan jumlah penduduk sebesar 405.359 jiwa, Kotim masih kekurangan beras sebesar 25.612 ton. Kebutuhan beras ini diprediksi akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.<br /><br />Sebagai komoditas strategis, padi harus menjadi komoditas utama yang harus terus dikembangkan karena menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Komoditas ini bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya hingga politik.<br /><br />Produksi padi di Kotim tahun 2013 ini ditargetkan sebesar 36.399 ton gabah kering giling. Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini produksi yang telah dicapai sebesar 34.328 ton dari musim tanam Oktober-Maret 2012/2013. Artinya masih ada kekurangan target produksi sebesar 2.071 ton.<br /><br />Pemenuhan kekurangan itu akan diperoleh dari musim tanam April-September 2013. Untuk peningkatan produktivitas dan produksi padi, diharapkan kepada petani sebagai pelaku dan kepada SKPD terkait sebagai fasilitator agar bekerja maksimal. <strong>(das/ant)</strong></p>