Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berencana menggelar pasar murah guna mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada harga sembilan bahan pokok (Sembako) Jika harga sembako melonjak, pemkab segera menggelar pasar murah, kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi di Sampit, Rabu. <p style="text-align: justify;">"Saya sudah menugaskan Disperindag untuk memantau harga kebutuhan pokok, apakah nantinya sebelum kenaikan harga BBM, ada peningkatan luar biasa. Kita harus melakukan upaya-upaya, apakah melakukan pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan tersebut," katanya.<br /><br />Diakuinya, kenaikan harga bahan bakar minyak yang diperkirakan dilaksanakan pada Juli, bisa berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok. Untuk itu perlu dilakukan antisipasi agar lonjakan harga tidak sampai terlalu memberatkan masyarakat.<br /><br />Pasokan kebutuhan pokok harus dipastikan tetap lancar sehingga jika pun terjadi kenaikan harga, tidak sampai signifikan. Untuk menjamin itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Timur diminta berkoordinasi dengan pedagang dan instansi terkait, termasuk dengan Bulog untuk menjajaki kemungkinan jika harus menggelar pasar murah.<br /><br />Pedagang diminta ikut menjaga kondisi dengan tidak menaikkan harga secara berlebihan karena akan membebani masyarakat. Jika terpaksa menaikkan harga, pedagang diminta hanya menaikkan harga sewajarnya.<br /><br />"Saya mengimbau kepada para pedagang agar bisa mencari keuntungan secara wajar. Kenaikan BBM ini akan berdampak pula pada kenaikan harga kebutuhan pokok di Kotim. Saya berharap pedagang membantu pemerintah daerah mengatasi kelangkaan kebutuhan pokok dengan terus menjual kebutuhan pokok tanpa melakukan penumpukan, pinta Supian.<br /><br />Sementara itu, harga sejumlah kebutuhan di Sampit sudah naik. Sejumlah barang yang harganya naik yaitu telur, minyak goreng curah, beras, emping dan lainnya. Kenaikan ini makin tinggi tiga hari terakhir, seiring makin kencangnya wacana kenaikan harga BBM.<br /><br />Di tingkat agen, harga satu set telur ayam isi 30 butir kini naik menjadi Rp37.000 dari harga sebelumnya Rp32.000 per set. Kenaikan ini diperkirakan akan terus terjadi seiring meningkatnya permintaan menjelang Ramadan, terlebih jika kenaikan harga BBM diberlakukan.<br /><br />"Saat ini pembeli sepi, apalagi harga barang naik seperti ini pembeli bisa tambah sepi. Harga BBM naik ini pasti akan diikuti kenaikan harga barang karena kenaikan ongkos angkut juga tidak bisa dihindari," ucap Maria, pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit.<br /><br />Sementara itu, harga gula masih bertahan Rp12.000 per kilogram, sedangkan bawang merah berkisar Rp 25.000 hingga Rp 27.000 per kilogram tergantung kualitas. Pedagang mengeluh karena pembeli mulai sepi.<br /><br />"Pembeli sih tetap ada, tapi kemampuan membelinya turun. Yang tadinya biasa membeli dua kilogram, kini mengurangi hanya satu kilogram karena harga naik. Artinya kalau omzet berkurang, maka keuntungan kami juga menurun," kata Maria.<br /><br />Pedagang berharap pemerintah membantu agar BBM untuk angkutan tidak sampai terganggu sehingga ongkos angkut tidak naik. Dia meyakinkan bahwa pedagang menaikkan harga karena terpaksa lantara biaya yang dikeluarkan juga naik. "Kami juga tidak mungkin menaikkan tinggi-tinggi karena kemampuan masyarakat akan turun sehingga bisa mengurangi omzet," ucapnya.<strong> (das/ant)</strong></p>