Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) Kalimantan Tengah meminta pedagang di daerah itu tidak menaikkan harga kebutuhan masyarakat secara berlebihan menjelang dan selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah. <p style="text-align: justify;">"Pedagang jangan memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga semaunya. Kalau memang harga terpaksa naik, jangan terlalu memberatkan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar (Disperindag) Pemkab Kotim, Mudjiono di Sampit, Sabtu.<br /><br />Selama bulan Ramadhan atau puasa, harga kebutuhan pokok biasanya naik seiring meningkatnya permintaan. Terlebih jika distribusi terhambat akibat gangguan gelombang tinggi maupun kendala lain, harga dengan cepat akan naik.<br /><br />Hingga saat ini, sebagian kebutuhan di Kotim dipasok dari luar daerah. Kondisi itu menyebabkan ketika pasokan terhambat dan stok berkurang, harga langsung naik.<br /><br />Disperindag telah memantau perkembangan harga di pasar dan menyimpulkan meski ada komoditas yang harganya naik namun masih dalam batas kewajaran.<br /><br />"Karena kami sudah kenal distributor-distributornya, jadi koordinasinya mudah. Tapi kami akan terus mengawasi perkembangan harga di lapangan. Terkait masalah harga ini, hal yang penting adalah distribusi dan pengawasan," kata Mudjiono.<br /><br />Disperindag juga telah berkoordinasi dengan distributor untuk memastikan stok barang kebutuhan dan umumnya masih aman, seperti stok beras yang dimiliki Perum Badan Urusan Logistik Kotim.<br /><br />Stok beras yang ada saat ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan mendatang. (das/ant)</p>