Pemkab Sintang Bentuk Satgas Karhutla

oleh
oleh

Kabupaten Sintang salah satu daerah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan cukup tingginya titik api yang terpantau oleh satelit akhir-akhir ini. <p style="text-align: justify;">untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan tersebut, Pemkab Sintang menggelar rapat membahas berbagai strategi pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Senin, 7 September 2015. <br /><br />Rapat yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Setda Sintang Ir. H. Zulkarnaen, M. Si tersebut tidak hanya dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Sintang tetapi seluruh camat, TNI, dan Polri. <br /><br />Dalam rapat tersebut, seluruh peserta rapat sepaka untuk membentuk Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan yang diketuai oleh Sekretaris Daerah, Wakil Ketua Asisten Perekonomian Pembangunan Lindra Azmar dan Ketua Posko Satgas Karhutla adalah Drs. Simon Patanduk, MM selaku Kepala Badan Penanggulangan Bendaca Daerah. <br /><br />Asisten Administrasi Umum Zulkarnaen meminta Satgas Karhutla agar segera membuat aksi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, serta kegiatan yang sudah disusun harus dilaksanakan.<br /><br />“dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan ini kita harus melibatkan masyarakat agar tidak membakar lahan, dengan melakukan sosialisasi yang terus menerus” pinta Zulkarnaen.<br /><br />Titik sumber api pada tahun 2015 ini termasuk mengalami penurunan dari tahun 2014. hingga saat ini Tim manggala agni dan babinkamtibnas sudah melaksanakan ground check titik hotspot sebanyak 218 lokasi, terbakar 153 titik, dan 65 yang tidak terbakar. Hotspot itu merupakan titik paanas berarti tidak terbakar. melaksanakan kegiatan pemadaman sebanyak 38 kali. <br /><br />Kapolres Sintang Mahyudin Nazriansyah menjelaskan bahwa Indonesia sudah darurat asap, Presiden Joko Widodo juga sudah menghimbau agar semua pihak turut serta mencegah dan mengendalikan kekabaran hutan dan lahan ini. <br /><br />“bagaimana pun juga titik hotspot harus padam. kebakaran hutan dan lahan harus kita cegah dan kendalikan. Kalau membuka lahan jangan dibakar. dan kita juga harus mencari cara dan solusi untuk menangani kebakaran hutan dan lahaan” tegas Mahyudin Nazriansyah.<br /> <br />Kepala BMKG Sintang H.Sutrisno menjelaskan bahwa mulai tanggal 6 Juli asap sudah terjadi dan sampai 13 juli agak berkurang. mulai 1-7 September 2015 jarak pandang 800 s/d 1000 meter. <br /><br />“kondisi ini masih akan terjadi karena meningkatnya suhu permukaan air laut, fenomena el nino, suhu air laut Indonesia tidak berpotensi membentuk awan hujan” jelas H. Sutrisno. <br /><br />Kepala Badan Lingkungan Hidup Henri Harahap menjelaskan bahwa Kementrian Lingkungan Hidup akan mendatangkan pesawat khusus untuk melaksanakan hujan buatan, serta bom air untuk meminimalisir terjadinya kebakaran lahan dan hutan. <br /><br />Kepala BPBD Simon Patanduk menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan posko siaga darurat Karhutla serta mempersiapkan anggota sebanyak 32 orang. <br /><br />“pusat posko masih tetap di Kantor BPBD. “kami akan selalu berkoordinasi dengan banyak pihak seperti manggala agni, TNI Polri dan masyarakat. ini kita harus keroyokandalam mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan ini” tegas Simon Patanduk. (Humas)</p>