Pemkab Sintang Sambut WWF Finlandia

oleh
oleh

Menggunakan bahasa inggris yang baik dan lancar, Bupati Sintang Jarot Winarno menjelaskan beberapa potensi wisata seperti bukit kelam, keraton sintang, sungai kapuas dan hutan wisata baning kepada WWF Indonesia dan WWF Finlandia di Pendopo Bupati Sintang pada Kamis, 20 Oktober 2016. <p> </p> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">“kami juga sudah merencanakan proyek pembangunan jaringan air bersih dari bukit saran ke kota sintang dengan jarak 89 KM, konsekuensinya hutan alam di Bukit Saran harus dijaga. Program WWF di Sintang selama ini sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu Pemkab Sintang serta masyarakat di lokasi kegiatan. Kami minta supaya ditambah dan diperkuat lagi program WWF di Kabupaten Sintang” terang Jarot Winarno.</div> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Bupati Sintang juga menjelaskan peta perkebunan kelapa sawit yang sudah dibangun di Kabupaten Sintang. WWF juga sudah bekerjasama dengan satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam mendorong program sawit lestari dan pemanfaatan limbah sawit. “Kami juga sudah merancang pembangunan pembangkit listrik tenaga air di nokan nayan dan pembangkit listrik tenaga bambu di sepauk dan tempunak. kami memiliki komtmen untuk menjaga hutan dan mendorong green economy” tambah Jarot Winarno.</div> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Liisa Rohweder CEO WWF Finlandia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melihat kebun sawit, sungai dan hutan. “Sintang merupakan salah satu jantung kalimantan dengan kenaekaragaman hayati yang harus dibanggakan. Kami kawatir dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit saat ini. Kami menganggap penting memperhatikan hutan alam yang sangat penting bagi manusia. Kita harus menjaga alam, supaya alam bisa menjaga manusia sebagai sumber air dan makanan. Inilah cara kami untuk berbagi di Indonesia, mari kita bersama menghadapi tantangan ini untuk kepentingan umat manusia” ajak Liisa Rohweder.</div> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Anwar Purwoto Direktur Forest WWF Indonesa menjelaskan Asia Development Bank sudah menawarkan forrest inforcement program khusus di Sintang dan Kapuas Hulu. “Silakan jika ada lembaga yang berminat menjadi mitra ADB dalam program menjaga hutan alam. Waktu kerjasama sekitar 5 tahun. Ini akan membantu masyarakat dalam menjaga hutan” terang Anwar Purwoto.</div> <div id="_mcePaste" style=&quot;position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Sekretaris Daerah Yosepha Hasnah mengakui bahwa WWF sudah membantu menyusun Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang 2016-2036. “kami minta bantuan lagi untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang” pinta Yosepha Hasnah.</div> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Albertus Tjiu Manajer Program WWF Indonesa di Kalbar menyatakan terus bekerja membantu Pemkab Sintang khususnya dalam penyusunan kawasan strategis kabupaten.</div> <div id="_mcePaste" style="position: absolute; left: -10000px; top: 0px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;">Jari Lukonen Conservation Director WWF Finlandia menjelaskan dengan kunjungan ke Sintang, pihaknya akan sampaikan gambaran kondisi hutan di kalimantan kepada masyarakat finlandia. “Sawit yang berasal dari Indonesia juga sampai ke eropa sehingga kami harus mengenal sawit tersebut” terang Jari Lukonen.</div> <p>“kami juga sudah merencanakan proyek pembangunan jaringan air bersih dari bukit saran ke kota sintang dengan jarak 89 KM, konsekuensinya hutan alam di Bukit Saran harus dijaga. Program WWF di Sintang selama ini sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu Pemkab Sintang serta masyarakat di lokasi kegiatan. Kami minta supaya ditambah dan diperkuat lagi program WWF di Kabupaten Sintang” terang Jarot Winarno.</p> <p>Bupati Sintang juga menjelaskan peta perkebunan kelapa sawit yang sudah dibangun di Kabupaten Sintang. WWF juga sudah bekerjasama dengan satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam mendorong program sawit lestari dan pemanfaatan limbah sawit. “Kami juga sudah merancang pembangunan pembangkit listrik tenaga air di nokan nayan dan pembangkit listrik tenaga bambu di sepauk dan tempunak. kami memiliki komtmen untuk menjaga hutan dan mendorong green economy” tambah Jarot Winarno.</p> <p>Liisa Rohweder CEO WWF Finlandia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melihat kebun sawit, sungai dan hutan. “Sintang merupakan salah satu jantung kalimantan dengan kenaekaragaman hayati yang harus dibanggakan. Kami kawatir dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit saat ini. Kami menganggap penting memperhatikan hutan alam yang sangat penting bagi manusia. Kita harus menjaga alam, supaya alam bisa menjaga manusia sebagai sumber air dan makanan. Inilah cara kami untuk berbagi di Indonesia, mari kita bersama menghadapi tantangan ini untuk kepentingan umat manusia” ajak Liisa Rohweder.</p> <p>Anwar Purwoto Direktur Forest WWF Indonesa menjelaskan Asia Development Bank sudah menawarkan forrest inforcement program khusus di Sintang dan Kapuas Hulu. “Silakan jika ada lembaga yang berminat menjadi mitra ADB dalam program menjaga hutan alam. Waktu kerjasama sekitar 5 tahun. Ini akan membantu masyarakat dalam menjaga hutan” terang Anwar Purwoto.</p> <p>Sekretaris Daerah Yosepha Hasnah mengakui bahwa WWF sudah membantu menyusun Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang 2016-2036. “kami minta bantuan lagi untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang” pinta Yosepha Hasnah.</p> <p>Albertus Tjiu Manajer Program WWF Indonesa di Kalbar menyatakan terus bekerja membantu Pemkab Sintang khususnya dalam penyusunan kawasan strategis kabupaten.</p> <p>Jari Lukonen Conservation Director WWF Finlandia menjelaskan dengan kunjungan ke Sintang, pihaknya akan sampaikan gambaran kondisi hutan di kalimantan kepada masyarakat finlandia. “Sawit yang berasal dari Indonesia juga sampai ke eropa sehingga kami harus mengenal sawit tersebut” terang Jari Lukonen.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p> </p>