Pemkot Mendapatkan Hibah 50 Tong Sampah

oleh
oleh

Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pasar dan Kebersihan menerima hibah berupa 50 tong sampah dari PT Pos Indonesia (Persero). <p style="text-align: justify;">Bantuan tong sampah yang terbuat dari drum dan dicat oranye tersebut diserahkan Kepala Kantor Pos Palangka Raya, Dencik Azhar, didampingi Kanit PKBL, Haryanto, kepada Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan, Manuel Notanubun di Palangka Raya, Kamis.<br /><br />"Ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pos Indonesia, dan bantuan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap kebersihan di kota ini," kata Dencik.<br /><br />Pihaknya berharap 50 tong sampah yang telah diberikan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menjaga dan memelihara kebersihan di Palangka Raya. Dengan begitu, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut akan lebih bersih, indah, rapi, dan asri.<br /><br />Sementara itu, Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan, Manuel Notanubun berjanji akan memanfaatkan sarana tersebut dengan semaksimal mungkin.<br /><br />"Kami berharap pihak lain peduli dengan kebersihan kota ini, selain Kantor Pos. Karena kalau hanya mengharapkan pemerintah kota, kami takkan mampu akibat terbatasnya anggaran yang tersedia. Kami sangat membutuhkan dukungan pihak ketiga dan masyarakat luas," ucapnya.<br /><br />Selain itu, ia juga menyesalkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan. Padahal, disadari bahwa hal kebersihan merupakan tanggung jawab bersama. Sebab, tidak jarang masyarakat hanya menjadi penonton ketiga pegawai bergotong-royong membersihkan lingkungan.<br /><br />Terlepas dari persoalan tersebut, Manuel masih menaruh harapan besar suatu saat masyarakat akan sadar soal kebersihan. Setidaknya membuang sampah di tempat yang benar.<br /><br />"Yang dikejar bukan hanya Piala Adipura. Tapi bagaimana menciptakan kota ini menjadi bersih, indah, rapi dan asri," tambahnya.<br /><br />Manuel menjelaskan, saat ini sampah yang mampu pihaknya tangani hanya berkisar 400-500 meter kubik per hari dari volume sampah sekitar 700 meter kubik per hari.<br /><br />Artinya, cukup banyak sampah liar yang tidak mampu tertangani. Hal tersebut lantaran terbatasnya jumlah tenaga dan armada yang pihaknya miliki.<br /><br />"Ke depan, kami akan fokus mengarahkan pengolahan sampah dari rumah tangga. Sehingga tidak banyak sampah yang terbuang, tapi didaur ulang supaya memiliki nilai ekonomis kembali," demikian Manuel. <strong>(das/ant)</strong></p>