Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, kembali memberi peringatan keras kepada perusahaan tambang khususnya tambang batu bara di daerah itu terkait masalah lingkungan. <p style="text-align: justify;">"Kami kembali memberikan peringatan keras pada sejumlah pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ingin melanjutkan aktivitas penambangannya pada 2014, ungkap Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail di Samarinda, Minggu.<br /><br />Ia mengatakan, belakangan banyak yang tidak berproduksi, namun urusan lingkungan kerap diabaikan, bahkan ada pula yang masih meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja.<br /><br />Nusyirwan Ismail mencontohkan, banjir yang terjadi di kawasan Pelita 7 Sambutan, Samarinda Ilir, yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan tambang sudah sangat meresahkan warga setempat.<br /><br />"Peringatan keras ini sendiri diberikan baik untuk perusahaan skala besar maupun kecil," katanya.<br /><br />Dia memberikan saran kepada perusahaan pemegang IUP untuk berhitung kembali sebelum melakukan aktifitas penambangan tahun ini.<br /><br />Hal itu, menurut dia, berdasar pada kondisi pemasaran batu bara yang sudah berbeda dari tahun sebelumnya ditambah ketentuan Undang Undang baru mengenai ekspor batu bara, maka kepada perusahaan tambang batubara diingatkan bisa berhitung secara akurat.<br /><br />"Jangan menambang kalau tidak dapat bertanggung jawab terkait reklamasi dan lingkungan," ujarnya.<br /><br />Pemerintah Kota Samarinda, kata dia, tidak akan tinggal diam dalam menanggapi perusahaan yang telah menambang namun dalam aktivitasnya meninggalkan begitu saja tanggung jawabnya terhadap perbaikan lingkungan sehingga banyak menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar.<br /><br />"Kasus seperti ini telah kami bicarakan hingga ke tingkat Forum Musyawarah Pimpinan daerah, seperti Kejari, Kepolisian, Kodim dan pihak terkait lainnya," kata Nusyirwan Ismail.<br /><br />Dia mengatakan, bagi perusahaan yang dapat berjalan dengan baik bekerjasama dengan perumahan yang tidak berdampak bagi masyarakat, tidak menjadi masalah.<br /><br />Karena, menurut Nusyirwan Ismail, pemerintah kota tidak akan mengorbankan Kota Samarinda berserta warganya dengan potensi yang dimiliki tetapi dikelola dengan tidak profesional oleh pihak swasta.<br /><br />"Pada intinya kami lebih mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih luas," ujarnya.<br /><br />Tanpa dukungan sektor tambang pun, menurut Nusyirwan Ismail, bukan menjadi masalah yang berarti bagi Kota Samarinda.<br /><br />"Kita cukup menjadi kota jasa saja sudah bagus, sedangkan bagi yang ingin memulai menambang silakan ke tempat lain saja," katanya.<br /><br />Pemerintah Kota Samarinda telah berpikir jauh ke depan untuk mengatasi dampak masalah banjir, lingkungan dan lain-lainnya <strong>(das/ant)</strong></p>