Pemprov Kalbar Bantu Kader Pangan Desa

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan provinsi itu tahun 2011 akan memberikan bantuan alat untuk mengolah ubi kayu menjadi tepung kepada kader pangan desa di lima kabupaten. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalbar Bontor Panggabean di Pontianak, Rabu (19/01/2011) mengatakan, bantuan alat pengolahan tepung ubi kayu itu akan diserahkan pada lima kabupaten, lima kecamatan tiap kabupaten dan dua desa tiap kecamatan di tahun 2011. <br /><br />"Saya belum mengetahui secara pasti kabupaten mana yang akan menerima bantuan alat pengolahan tepung ubi kayu itu," kata Bontor. <br /><br />Bontor menjelaskan, bantuan alat tersebut, untuk menyadarkan masyarakat, terutama yang termasuk rawan pangan beras, agar tidak selalu menggantungkan pada pangan beras. <br /><br />"Dengan begitu masyarakat cukup dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam ubi kayu sebagai cadangan pangan atau pangan alternatif pengganti beras," ujarnya. <br /><br />Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalbar menyatakan, Cuaca eksrem yang terjadi di Provinsi Kalbar dalam beberapa pekan terakhir dikhawatirkan mempengaruhi ketahanan pangan di provinsi itu. <br /><br />Ia mengkhawatirkan, banjir yang merendam Kabupaten Sambas sejak sepakan ini akan berdampak pada hasil panen padi di salah satu lumbung beras di Kalbar. <br /><br />"Pada dasarnya cuaca eksrem yang terjadi saat ini pasti akan mempengaruhi ketahanan pangan terutama beras," katanya. <br /><br />Ia menjelaskan, seberapa besar dampaknya terhadap ketahanan pangan beras akibat bencana banjir dan cuaca eksrem hingga kini belum diketahui. <br /><br />"Kami hingga kini belum mendapat informasi dari daerah-daerah yang terkena musibah banjir seperti dari Kabupaten Sambas sehingga belum bisa menghitung dampaknya terhadap ketahanan pangan Kalbar," ujar Bontor. <br /><br />Program antisipasi dari pihaknya sudah ada dalam rangka antisipasi ketahanan pangan, seperti menggalakkan masyarakat untuk menkonsumsi selain beras, seperti ubi-ubian, jagung, sagu dan lain-lain yang kandungan karbohidratnya sama dengan beras. <br /><br />"Sosialisasi 3 B (beragam, bergizi, berimbang dan aman) terus kami galakkan sehingga ke depan masyarakat tidak lagi tergantung pada beras," katanya. <br /><br />Selain itu, cadangan beras untuk penanggulangan bencana sebanyak 299 ribu ton yang dititipkan di Bulog juga masih ada sehingga tidak perlu khawatir, kata Bontor. <strong>(phs/Ant)</strong></p>