Pemprov Kalbar Beri Penghargaan Tokoh Pendidikan-Budayawan

oleh
oleh

Empat dari enam budayawan dan tokoh pendidikan Kalimantan Barat yang sedianya menerima penghargaan saat Upacara HUT ke-55 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Senin pagi, akhirnya hadir dalam acara ramah tamah di Pendopo Gubernuran, Senin malam. <p style="text-align: justify;">Keempat tokoh tersebut, yakni Gusti Syamsumin (tokoh pendidikan), Xaferius Fuad Asali (budayawan), John Bamba (budayawan) dan Wijaya Tandra (tokoh pendidikan).<br /><br />Mereka menerima potongan kue ulang tahun yang diberikan oleh istri Gubernur Kalbar, Frederika Cornelis.<br /><br />Sedangkan dua tokoh lain yang tidak hadir adalah Barnabas Simin dan Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim (budayawan).<br /><br />Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua orang itu tidak hadir karena di saat bersamaan harus mengikuti acara lain yang sudah dijadwalkan sebelumnya.<br /><br />Pemprov Kalbar dikabarkan telah memberi surat klarifikasi dan permohonan maaf kepada para tokoh itu.<br /><br />Gubernur Kalbar Cornelis menyerahkan penghargaan tersebut termasuk para pemenang lomba dalam rangkaian kegiatan yang digelar guna memeriahkan HUT ke-55 Pemprov.<br /><br />Keenam tokoh itu sendiri dalam jadwal sebelumnya akan menerima penghargaan dari Pemprov Kalbar pada saat Upacara HUT ke-55 di halaman Kantor Gubernur Kalbar.<br /><br />Namun karena masalah administrasi, pemberian penghargaan ditunda dan diserahkan saat ramah tamah di Pendopo Gubernur Kalbar pada malam harinya.<br /><br />Hal itu sempat membuat kecewa mereka. John Bamba saat di Kantor Gubernur Kalbar mengatakan, sebelum hadir pada upacara HUT Pemprov tersebut, mereka juga sudah dikumpulkan, mengikuti gladi resik pada Jumat (27/1) dan kemarin surat resmi serta pesan singkat melalui telepon seluler mengenai rencana penyerahan penghargaan itu mereka terima dari Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Kalbar.<br /><br />Tetapi setelah datang pukul 06.30 WIB dengan mengenakan jas lengkap, keenamnya tidak juga dipanggil untuk menerima penghargaan. "Kami sempat mengecek habis upacara tadi, dan dikasih tahu acaranya di ruang dalam. Tetapi ternyata hanya minum teh," katanya lagi.<br /><br />XF Asali, yang sudah berusia 80 tahun, datang sejak pukul 06.30 WIB mengenakan jas lengkap. "Ya kecewa kita sudah datang tetapi acaranya tidak jadi," katanya.<br /><br />Ia mengatakan secara pribadi sebenarnya "surprise" dengan adanya niat Pemprov memberikan penghargaan sebagai Tokoh Kebudayaan kepada dirinya.<br /><br />Ia menunjukkan undangan resmi dari Pemprov yang isinya jadwal acara yang mesti dihadiri sebelum menerima penghargaan tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>