Pemprov Kaltim Diminta Perhatikan Situs Peninggalan Sejarah

oleh
oleh

Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Zain Taufik Nurrohman meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memberi perhatian serius terhadap situs-situs peninggalan sejarah di daerah setempat, sehingga bisa menjadi aset daerah dan tidak telantar. <p style="text-align: justify;">Zain Taufik saat ditemui di Samarinda, Kamis, mengemukakan situs peninggalan sejarah di Kaltim, seperti sejumlah bangunan keraton, perlu dirawat dan dilestarikan agar keberadaannya bisa tetap awet dan bisa menjadi salah satu tujuan wisata.<br /><br />Beberapa peninggalan sejarah keraton di Kaltim, antara lain Keraton Kasultanan Kutai Kartanegara, Keraton Kasultanan Sambaliung dan Keraton Gunung Tabur di Kabupaten Berau, Keraton Kasultanan Bulungan, dan Paser.<br /><br />Sayangnya peninggalan bersejarah tersebut kurang dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat untuk kepentingan berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya maupun pariwisata.<br /><br />"Padahal, situs sejarah itu adalah bukti nyata perjalanan sejarah masa lalu yang perlu dilestarikan menjadi cagar alam budaya. Sebagaimana kata Bung Karno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pendahulu. Jangan sampai daerah kehilangan identitas," ujarnya.<br /><br />Zain menambahkan situs sejarah merupakan aset budaya dan pariwisata daerah yang memiliki nilai jual tinggi untuk menambah pendapatan asli daerah, di luar dari kekayaan alam gas dan mineral yang saat ini masih menjadi andalan Kaltim.<br /><br />Ia mencontohkan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mampu mengelola berbagai peninggalan sejarah dan budayanya menjadi potensi pariwisata, sehingga memberikan pemasukan bagi daerah.<br /><br />"Pola seperti Yogyakarta sebenarnya bisa diadopsi di Kaltim, dengan membuat kantor perwakilan provinsi di luar negeri guna mempromosikan daerah," ujar Zain.<br /><br />"Dengan melestarikan dan menghidupkan kembali situs sejarah, maka tidak hanya akan mendatangkan pendapatan bagi daerah melalui objek pariwisata, melainkan juga membuat generasi penerus mengenal dan tidak akan menghilangkan jati diri daerah asalnya,"tambahnya.<br /><br />Ia menilai tingkat pengetahuan dan pemahaman generasi muda terhadap budaya daerah saat ini kian luntur. Bahkan dikhawatirkan generasi muda tidak mampu sama sekali memaknai nilai-nilai sejarah dan budayanya sendiri.<br /><br />Kondisi ini terjadi karena kalangan orangtua atau pelaku sejarah dan budaya belum berhasil mewariskan nilai-nilai sejarah dan budaya itu dalam diri generasi muda.<br /><br />"Untuk itu dituntut peran aktif dari pemerintah dalam memberikan perhatian yang lebih bagi cagar budaya Kaltim, sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat lokal dan juga nasional," katanya. (das/ant)</p>