Pendaftar Magang Ke Jepang Di Perkirakan 5.000 Orang

oleh
oleh

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat memperkirakan jumlah orang yang mendaftarkan diri magang ke Jepang mencapai 5.000 pendaftar karena minat kalangan masyarakat cukup tinggi. <p style="text-align: justify;">Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat memperkirakan jumlah orang yang mendaftarkan diri magang ke Jepang mencapai 5.000 pendaftar karena minat kalangan masyarakat cukup tinggi.<br /><br />"Jumlah pendaftar hingga hari ini (Jumat, 22/7) sekitar 1.000 orang. Proses pendaftaran masih berlangsung di sejumlah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga perkiraan kami jumlahnya bisa mencapai 5.000 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB H. Mokhlis, di Mataram, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan, Pemerintah Jepang kembali memberikan kepercayaan kepada NTB untuk mengirimkan tenaga magang setelah delapan tahun dihentikan karena dianggap tidak profesional.<br /><br />Pembukaan kembali pengiriman tenaga magang ke Negeri Sakura tersebut, tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Provinsi NTB, yang melobi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meyakinkan Pemerintah Jepang.<br /><br />Selain secara lisan, kata Mokhlis, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi juga meyakinkan pemerintah pusat dengan mengirim surat resmi tentang permohonan pengiriman tenaga magang ke Jepang untuk dibuka kembali.<br /><br />"Informasi tentang dibukanya pengiriman tenaga magang ke Jepang, sudah kami sosialisasikan kepada seluruh kabupaten/kota sejak dua minggu lalu," ujarnya.<br /><br />Pemberian kesempatan pengiriman tenaga magang tersebut, menurut dia, bukan tanpa syarat. Pemerintah Jepang meminta agar seleksi calon tenaga magang yang akan dikirim dilakukan secara ketat agar tidak menimbulkan persoalan seperti sebelumnya.<br /><br />Seleksi yang ditekankan adalah kedisiplinan, kesehatan fisik, dan penguasaan bahasa Jepang.<br /><br />Untuk itu, kata Mokhlis, dalam seleksi tenaga magang ke jepang melibatkan lembaga pendidikan keterampilan swasta (LPKS) yang dikelola alumni magang ke Jepang dan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.<br /><br />"Seleksi fisik meliputi lari tiga kilometer dalam waktu 15 menit, ‘push up’ sebanyak 35 kali, dan ‘sit up’ 25 kali, sedangkan syarat pengusaaan bahasa Jepang, calon tenaga magang harus menguasai sampai level lima. Calon tenaga magang juga tidak boleh memiliki penyakit kulit atau menular," ujarnya.<br /><br />Ia mengatakan, calon tenaga magang yang sudah lolos seleksi di tingkat daerah tersebut akan diberikan pelatihan selama selama dua bulan di daerah dan tiga bulan di pusat, agar mereka betul-betul memahami budaya kerja orang Jepang.<br /><br />Para tenaga magang yang sudah resmi berada di Jepang akan memperoleh keahlian dan pendapatan yang relatif tinggi mencapai Rp10 juta per bulan.<br /><br />"Yang diinginkan adalah kedisiplinan dan mental kerja. Jadi nanti selain mendapatkan keahlian mereka juga dapat pendapatan yang tinggi. Kalau habis kontraknya akan diberikan pesangon yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha di kampung halaman," ujarnya.<br /><br />Ia mengatakan, pemerintah Jepang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga NTB yang berminat magang di Jepang. Oleh sebab itu, pihaknya mempersilakan masyarakat untuk mendaftarkan diri melalui Disnakertrans kabupaten/kota.(Eka/Ant)</p>