Pendapatan Tak Capai Target, APBD Terancam Defisit

oleh
oleh

Raalisasi anggaran pendapatan yang tidak mencapai target, membuat APBD Melawi tahun anggaran 2016 terancam defisit, hal tersebut terungkap dalam rapat penyerapan anggaran Senin pekan lalu. Dalam rapat tersebut nilai angka belanja APBD yang kemungkinan akan lebih besar dari total pendapatan daerah. <p style="text-align: justify;">Terkait hal tersebut, Bupati Melawi Panji juga tak menampik soal kemungkinan adanya defisit anggaran pada APBD Melawi tahun ini. Walau sebenarnya pemkab sudah berupaya menekan dari awal. Namun, dengan dana bagi hasil (DBH) dari provinsi serta pemotongan anggaran dari pusat yang sangat berdampak ke Melawi.<br /><br />“Kalau dari target PAD kemungkinan bisa tercapai. Hanya yang mempengaruhi target pendapatan kita adalah DBH itu, serta dana transfer dari pusat. Kita juga kena pemotongan, dan pemotongan itu berimbas pada kegiatan yang sudah dilaksanakan, tapi dananya tak bisa dicairkan,” katanya.<br /><br />Langkah menangani defisit pun sudah dipersiapkan pemkab. Menurut Panji, ada dua langkah yang akan diambil, yakni efisiensi anggaran, dan mengkaji ulang pada pekerjaan fisik yang sudah direncanakan, secara administrasi tidak pas untuk dilaksanakan, seperti nomenklatur keliru, tidak pas dan bila tidak dilaksanakan tidak berdampak pada kepentingan masyarakat.<br /><br />“Kalau ada yang seperti itu, ya kita pending untuk tidak direalisasikan tahun ini. Contohnya pekerjaan lansekap kantor bupati, yang seperti ini lebih baik kita amankan dulu, untuk mengatasi defisit,” terangnya.<br /><br />Dalam paparan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) total belanja yang belum terrealisasi mencapai angka Rp 574 miliar. Sementara kondisi kas daerah baru dikisaran Rp 511 miliar. Sehingga setidaknya masih dibutuhkan dana tambahan sebesar Rp 60 miliar lebih.<br /><br />“Saya sudah memerintahkan SKPD melakukan pengiritan anggaran, efisiensi, serta penundaan beberapa item anggaran yang belum dilaksanakan,” kata Panji.<br /><br />Terkait penyerapan anggaran, Panji menilai sampai Oktober ini sudah 60 persen belanja APBD terserap. Menurutnya anggaran secara umum masih dalam koridor normal.<br /><br />“Hanya kita ingin memacu agar tidak sekedar mengejar serapan tinggi, tapi juga mengejar progress pekerjaan seimbang. Jadi selain serapannya tinggi, kualitas kerjaan dan volume kerjaannya juga besar. Jadi jangan serapan tinggi hanya dikertas saja, kurang mengaitkannya pada pakerjaan fisik,” katanya.<br /><br />Panji mengingatkan seluruh jajaran SKPD untuk lebih giat lagi dalam melaksanakan program dan kerja di lapangan. Jangan sampai saling menunggu satu sama lain. Ia ingin agar waktu sisa tahun anggaran 2016 ini bisa lebih cepat dilaksanakan.<br /><br />“Maka kita kumpulkan ramai-ramai, dimana yang ada keterkaitan satu dengan yang lain mari diomongkan. Kalau ada penyelesaian yang bisa dibantu, sumbang saran lintas SKPD, ayo dibicarakan,” katanya.<br /><br />Penyerapan masing-masing SKPD, terang Panji memang bervariasi. Saat ini sebagian pekerjaan fisik proyek masih berjalan di lapangan, walau dari sisi keuangan, belum seluruh paket tersebut dibayarkan.<br /><br />Karena progres di lapangan dengan realisasi keuangan ini kan tidak bisa langsung sama. Pekerjaan sedang berjalan, pembayaran kan belum. Maka saya menilainya sekarang sudah 60 an persen, jelasnya<br /><br />Panji sendiri menargetkan seluruh pekerjaan terrealisasi sebelum habisnya tahun 2016. Termasuk juga realisasi pembayaran tak ada bermasalah bila pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak.<br /><br />“Saya harap bisa tuntas 100 persen. Kalaupun kurang, nilainya tidak meleset jauh,” harapnya. (KN)</p>