Pendataan Perlindungan Sosial Segera Digelar

oleh
oleh

Badan Pusat Statistik (BPS) segera menggelar pendataan program perlindungan sosial 2011. Kepala BPS Sekadau Munawir memastikan kegiatan yang sama tetap dilaksanakan di Kabupaten Sekadau selama satu bulan mulai 15 Juli-14 Agustus. <p style="text-align: justify;">Memperoleh basis data terpadu berupa daftar nama dan alamat rumah tangga menengah ke bawah di seluruh NKRI. Pihaknya sudah melakukan pembekalan terhadap 50 petugas sensus. Petugas tersebut bekerja di 76 desa se Kabupaten Sekadau. <br /><br />“Ada satu petugas yang bekerja di dua desa,” katanya, Selasa (12/7).<br /><br />Pada Jumat ini, BPS Sekadau menjadwalkan acara sosialisasi dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Aula Bupati. Para petugas diharuskan berkoordinasi dengan ketua RT, kepala dusun, dan kepala desa setempat. Belajar dari kelemahan sensus yang sama tiga tahun lalu, maka sensus sekarang lebih menekankan koordinasi dengan aparat setempat. <br /><br />Selain itu menurut Munawir, petugas berkewajiban untuk memberitahukan atau berdiskusi dengan tiga rumah tangga miskin. Pastikan semua rumah tangga miskin terdata menjadi tujuan diskusi. <br /><br />“Tak boleh ada terlewatkan,” sebut dia.<br /><br />Secara teknis, petugas mencacah dari pintu ke pintu. Munawir menjelaskan petugas BPS dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat tugas. Setiap petugas patut mengedepankan kejujuran dan dilarang merekayasa data untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Pihaknya bersama BPS Provinsi Kalbar mengawasi kinerja petugas di lapangan. Jika didapati berbuat curang, petugas bakal diberi sanksi. <br /><br />“Kalau mengada-ada berarti menyimpang dari kontrak kerja,” tuturnya.<br /><br />Kepada masyarakat diharapkan Munawir memberi informasi secara akurat, tepat, dan benar. Sikap proaktif rumah tangga miskin menjadi bagian kesuksesan sensus. Terdapat 13 variabel pokok pertanyaan petugas, di antaranya listrik, air, sanitasi, dan bangunan tempat tinggal. <br /><br />“Semua terukur secara nasional,” ungkapnya. <br /><br />Sekadau pada sensus sebelumnya memiliki 9.316 rumah tangga miskin. Munawir optimis rumah tangga miskin di wilayah kerjanya semakin berkurang seiring perkembangan perekonomian.  Data bukan hanya menjadi tanggung jawab BPS. <br /><br />“Sebaliknya, milik dan digunakan untuk kepentingan bersama,” papar dia. <br /><br />Sementara itu, anggota DPRD Sekadau Radius Effendy mengharapkan petugas sungguh-sungguh turun lapangan dan mendata secara akurat. Hasil sensus disarankan menjadi data yang memacu pemerintah untuk lebih giat mengentaskan kemiskinan. Caranya, dengan membuka sentra-sentra perekonomian baru. <br /><br />“Tanpa upaya perbaikan maka data yang diperoleh menjadi sia-sia,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>