Pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) masih terjadi kesenjangan antara daerah di wilayah ibu kota kabupaten dengan desa. <p style="text-align: justify;">"Kesenjangan ini, salah satunya dapat dilihat dari jumlah penyebaran tenaga guru yang lebih banyak di wilayah perkotaan saja, sementara daerah desa atau di pedalaman wilayah non pasang surut jumlah tenaga guru sangat kurang," kata Pemerhati Pendidikan Kabupaten Kapuas, Eryantho Kamis, di Kuala Kapuas, Jumat.<br /><br />Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat, diminta untuk lebih memperhatikan jumlah tenaga guru yang masih kurang di wilayah pedesaan, khususnya tenaga guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).<br /><br />Sebab, selama ini tidak dapat dipungkiri ada guru di beberapa sekolah di daerah wilayah non pasang surut yang harus melaksanakan tugas mengajar untuk beberapa ruang kelas dan beberapa bidang studi.<br /><br />Saat ini, untuk mengatasi tenaga guru yang jumlahnya masih kurang itu, beberapa sekolah harus mengangkat tenaga guru berstatus honorer.<br /><br />Menurutnya, salah satu penyebab kurangnya jumlah guru tersebut akibat banyaknya guru yang minta pindah tugas ke daerah lain setelah beberapa tahun melaksanakan tugas sebagai tenaga guru berstatus PNS.<br /><br />Minimnya sarana berupa perumahan dinas juga menjadi penyebab guru yang berasal dari luar daerah banyak yang minta pindah tugas.<br /><br />"Untuk itu, ke depannya kepada pemerintah daerah ketika melakukan penerimaan calon PNS untuk formasi guru agar menerima peserta dari wilayah sekolah penempatannya," katanya.<br /><br />Sehingga, diharapkan dengan cara itu, tidak ada lagi guru yang minta pindah tugas setelah diangkat menjadi PNS, katanya.<br /><br />Selain itu, keberadaan bangunan fisik sekolah yang masih banyak yang rusak juga harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk direhabilitasi, harapnya. <strong>(das/ant)</strong></p>