Kabut asap yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, berkurang sehingga penerbangan dari dan ke Bandara Beringin Muara Teweh kembali normal. <p style="text-align: justify;">"Meski kabut asap berkurang, namun hanya satu maskapai yang terbang ke Muara Teweh," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Sidik, Jumat.<br /><br />Pesawat yang dioperasikan maskapai Aviastar merupakan penerbangan komersil dengan sistem subsidi dari pemerintah untuk melayani rute Muara Teweh – Palangka Raya pulang pergi itu mendarat sekitar pukul 12.00 WIB.<br /><br />Penerbangan dari Bandara Muara Teweh tujuan ibukota Kalteng menggunakan pesawat jenis twin otter itu penuh dengan berpenumpang arus mudik sebanyak 18 orang.<br /><br />"Siang ini hanya pesawat Aviastar yang bisa mendarat meski bandara masih tertutup kabut asap tipis dengan jarak pandang sekitar 1.200 meter," katanya.<br /><br />Sementara maskapai lainnya, Susi Air yang melayani rute Muara Teweh – Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Muara Teweh – Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak melakukan penerbangan.<br /><br />Menurut dia, Susi Air biasanya terbang dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin dan mendarat di Bandara Beringin Muara Teweh sekitar pukul 10.00 WIB, namun saat itu wilayah Muara Teweh masih tertutup kabut asap tebal.<br /><br />"Kabut asap mulai berkurang ketika siang hari, namun pihak manajemen Susi Air memutuskan untuk membatalkan penerbangan karena khawatir kabut asap semakin tebal," kata Sidik.<br /><br />Akibat kabut asap semakin tebal pada Kamis (25/8) semua penerbangan ke Muara Teweh dengan Susi Air dan pesawat Pelita Air rute Muara Teweh – Balikpapan dibatalkan.<br /><br />Bahkan Susi Air yang dijadwalkan mendarat sekitar pukul 10.00 WIB di Muara Teweh yang datang dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, terpaksa mengalihkan pendaratan ke Bandara Sepinggan Balikpapan.<br /><br />Pesawat jenis Cesna yang berpenumpang tujuh orang tersebut sempat berputar-putar di atas kota Muara Teweh sekitar 20 menit atau sebanyak enam kali berputar di atas lapangan terbang pada salah satu kabupaten di pedalaman Kalimantan itu.<br /><br />"Karena bandara yang tertutup kabut asap tebal, pilot memutuskan terbang atau mendarat ke Balikpapan dan pihak manajemen Susi Air memutuskan membatalkan semua penerbangan ke Muara Teweh," katanya.<br /><br />Kabut asap yang menyelimuti wilayah pedalaman Barito ini selain akibat pembakaran lahan juga diperparah adanya asap dari sejumlah kabupaten lainnya di Kalteng. <strong>(das/ant)</strong></p>