Dari hasil penulusuran yang dilakukan wartawan ini, seorang pengantri BBM di sebuah SPBU mengaku mengaku bahwa ia memang mengantri dengan mobil yang tangki penampung BBMnya telah di modifikasi. <p style="text-align: justify;">“Kalau tidak buat tangki siluman, lalu mau ngantri pakai apa. Gak mungkin pakai karung kan,”ungkap pria yang meminta namanya cukup ditulis dengan inisial M.<br />Diakui M pula bahwa dalam satu kali mengantri, jumlah minyak yang didapatkan memang tidak selalu banyak. Jika nasibnya lagi mujur, ia mengaku bisa membawa pulang minyak yang jumlah liternya sama dengan volume 2 drum. Namun jika pengantri terlalu banyak, terkadang ia hanya mendapatkan jatah BBM seharga Rp 100 ribu.<br /><br />“Tidak tentu, kadang bisa dapat 1 sampai 2 drum, kadang juga hanya dapat 10-20 liter saja. Tergantung stok minyak di SPBU dan jumlah pengantri. Soalnya kan harus dibagi,”ujarnya. <br /><br />Sementara seorang karyawan sebuah SPBU yang enggan namanya dituliskan mengaku bahwa kepada para pengantri BBM di SPBU tempatnya bekerja memang diberikan harga yang berbeda. “Kalau bensin, biasanya kita minta mereka bayar Rp 5.000 per liter,”katanya.<br /><br />Ia pun menuturkan bahwa lebihan pembayaran yang diberikan oleh para pengantri akan dikumpulkan. Dalam waktu sekitar seminggu dan jumlah pembayaran lebih itu sudah mencapai angka puluhan juta, maka akan diserahkan kepada pimpinan untuk dibagi.<br /><br />“Biasanya dari hasil itu, 50 persen menjadi haknya bos. Karena untuk menganti kerugian akibat minyak hilang ketika diangkut dari depot ke SPBU. Kemudian dari 50 persen yang ada, 30 persen diberikan kepada bos lagi. 30 per sen ini benar-benar bagian dari pembayaran lebih dari para pengantri. <br /><br />Sisanya sebesar sekitar 10 persen diberikan kepada sejumlah anak buah kepercayaan bos. Kemudian yang 10 persen lagi baru dibagi untuk semua karyawan SPBU,”bebernya.<br /><br />Dikatakanya dalam seminggu kelebihan pembayaran dari para pengantri jumlahnya minimal mencapai angka Rp 20 juta. Angka itu akan bertambah jika jumlah pasokan BBM ke SPBU makin banyak. Karena jumlah liter yang diberikan kepada pengantri juga akan lebih banyak.<br />Sementara seorang pemilik SPBU yang juga tak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa pihaknya harus memberikan setoran kepada pihak kepolisian.<br /><br />“Iya, ada setoran tiap bulan. Kalau setoran kita kurang atau tidak lancar, mulailah SPBU kita diobok-obok,”ujarnya.<br /><br />Hanya saja pemilik SPBU ini enggan menyebutkan angka pasti setoran mereka ke polres Sintang. Namun bisa dipastikan jumlah setoran tersebut mencapai angka puluhan atau belasan juta. <strong>(ast)</strong></p>