Pengamat :Kalselteng Seharusnya Punya Pembangkit Listrik Andalan

oleh
oleh

Seorang pengamat dari Universitas Palangkaraya (Unpar), Prof Dr Norsanie Darlan menilai, wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) seharusnya memiliki pembangkit listrik andalan dalam mengatasi seringnya pemadaman listrik yang dilakukan belakangan ini. <p style="text-align: justify;">"Gimana Kalselteng bisa maju kalau arus listrik sering padam, dan tidak mungkin investor bersedia masuk dengan daya listrik semacam itu," kata Norsanie, Senin (05/11/2012).<br /><br />Selama ini, Kalselteng mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riam Kanan, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-asam yang disebutkan oleh PLN dua pembangkit andalan dan mampu memenuhi kebutuhan listrik wilayah itu.<br /><br />Tetapi apa yang terjadi, kedua pembangkit tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik dengan konsisten, dan bahkan belakangan sering terjadi pemadamann secara bergiliran.<br /><br />"Menurut saya terasa aneh, wilayah Kalselteng merupakan lumbungnya bahan tambang batubara, dan batubara diangkut ribuan ton per hari ke Pulau Jawa untuk pembangkit, akhirnya di Pulau Jawa daya listrik mencukupi, justru wilayah tambah yang selalu ‘menjerit’ kekurangan daya listrik," katanya.<br /><br />Sementara beberapa pendapat menyebutkan dalam upaya mengatasi kelistrikan Kaltengteng tersebut, dengan memanfaatkan sebesar-besarnya batubara bagi pembangkit sendiri juga harus dimanfaatkan berbagai potensi yang ada.<br /><br />Kalsengteng wilayah yang paling banyak memiliki sungai, baik sungai besar dan kecil kalau sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sarana pembangkit listrik tentu hasilnya akan beda dari sekarang.<br /><br />Jika pembangkit listrik air lebih murah dan ramah lingkungan sehingga sebuah solusi yang menjanjikan, bahkan sungai yang dibendung selain bisa menjadi pembangkit juga bisa menjadi daerah resapan air di masa mendatang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>