Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai PDIP dalam posisi dilematis untuk masuk dalam koalisi. "PDIP sampai kapanpun dalam posisi dilematis," katanya di Jakarta, Selasa, menjawab pertanyaan seputar wacana tawaran kepada PDIP masuk dalam koalisi. <p><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana;">Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai PDIP dalam posisi dilematis untuk masuk dalam koalisi. "PDIP sampai kapanpun dalam posisi dilematis," katanya di Jakarta, Selasa, menjawab pertanyaan seputar wacana tawaran kepada PDIP masuk dalam koalisi. <br /> <br /> Ia menilai, bila masuk dalam koalisi, secara pragmatis akan memiliki otoritas terhadap suatu kebijakan, dan kedua seringkali dinyatakan untuk mengisi `bensin` karena lelah selalu berada di luar pemerintahan. <br /> <br /> Namun disisi lain, menurut dia, apabila masuk dalam koalisi dipastikan akan membuat citra PDIP baik di masyarakat maupun di kalangan internal pemilih partai berlambang banteng tersebut akan jelek. <br /> <br /> "Basis massa ini sangat sulit paham bila PDIP masuk ke pemerintahan, ini akan membuat citra negatif bagi mereka," katanya. <br /> <br /> Hal ini karena, selama ini massa PDIP dan masyarakat memahami dirinya dalam pihak oposisi dan telah memiliki citra yang berseberangan dengan pemerintah terutama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. <br /> <br /> Perseteruan antara Ketua Umum DPP PDIP Megawati dan Presiden SBY yang belum selesai hingga saat ini, menjadi ganjalan, meski Ketua Dewan Pembina DPP PDIP yang sekaligus suami Megawati, Taufik Kiemas, berusaha untuk menjembatani. <br /> <br /> Namun demikian, menurut dia, ada alternatif yang kemungkinan bisa diambil oleh PDIP. "PDIP tidak akan masuk dalam koalisi, tapi kemungkinan jalan tengah yang akan diambil adalah simpatisan PDIP seperti yang diutarakan Pak Taufik Kiemas. Jadi mungkin simpatisan PDIP profesional bisa masuk dalam kabinet, tapi inipun tetap ada resiko, sejauh mana bisa meminimalisir dampaknya terhadap citra PDIP," katanya. <br /> <br /> Ia menambahkan, apabila PDIP akan menempatkan simpatisannya dalam kabinet, ia menyakini akan berada dalam menteri yang memiliki peran penting. <br /> <br /> "Kemungkinan menteri pertanian, karena yang paling cocok dengan jargon dan ideologi PDIP serta kebijakan yang bisa dibawa masuk," katanya. (Eka/Ant)<br /></span></p>