Mantan Gubernur Kalimantan Selatan HM Said berpendapat, kemungkinan sulit untuk mengembangkan Syamsudin Noor menjadi bandar udara internasional. <p style="text-align: justify;">HM SAid, yang juga pengamat pembangunan di provinsi tersebut serta Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Kalimantan Selatan itu mengemukakan pendapatnya saat Seminar Nasional "Forum Peduli Banua" (Banua-Kalsel, red) di Banjarmasin, Jumat.<br /><br />Pasalnya, Bandara Syamsudin Noor yang masuk wilayah Kota Banjarbaru itu berada di kawasan banyak bangunan dan jalan raya, serta dekat dengan kota, termasuk permukiman penduduk.<br /><br />"Oleh sebab itu, sulit untuk mengembangkan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional. Karena salah satu contoh bandara internasional, minimal memiliki dua landasan pacu (runway)," lanjutnya.<br /><br />Ia berpendapat, untuk idealnya bandara internasional tersebut di wilayah Kabupaten Tanah Laut (Tala), karena selain masih mempunyai lahan luas, juga pada posisi strategis.<br /><br />"Secara geografis, untuk bandara internasional kita, idealinya di wilayah Tala," demikian M Said.<br /><br />Sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel H Bachruddin Syarkawi yang kini anggota DPR-RI, berpendapat, kawasan yang ideal untuk pembangunan bandara internasional di Malukabaulin, Kecamatan Kurau Tala atau berjarak sekitar 30 kilometer dari Banjarmasin.<br /><br />"Di Malikabaulin itu ada bekas lapangan terbang saat pendudukan Jepang dan sampai sekarang masih terlihat sebagian tanda-tanda prasarana perhubungan udara tersebut," lanjut wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.<br /><br />"Kita sependapat dan mendukung, kalau pembangunan bandara internasional di Malukabaulin, karena untuk pembebasan lahan relatif tidak terlalu bermasalah," demikian Bachruddin.<br /><br />Pada kesempatan terpisah, Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan menyatakan, Bandara Syamsudin Noor akan terus dikembangkan, guna memberi kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan udara.<br /><br />"Untuk pengembangan bandara tersebut, sedang dalam proses pembebasan lahan, guna lebih memudahkan penataan kembali sarana dan prasarana perhubungan udara itu," tandas mantan Wali Kota Banjarbaru itu. <strong>(phs/Ant)</strong></p>