Pengerukan Alur Mentaya Dilaksanakan Juli

oleh
oleh

Pengerukan alur Sungai Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilaksanakan pada awal Juli mendatang. <p style="text-align: justify;">"Bulan ini lelang. Kalau lancar, paling lambat awal Juli mulai pelaksanaan," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Benny Noviandinudin di Sampit, Kamis.<br /><br />Benny mengatakan, pihaknya tidak ikut campur masalah teknis karena pelelangan dilakukan di Pontianak. Karena itulah dia mengaku tidak mengetahui perusahaan apa saja dan berapa jumlah perusahaan yang ikut lelang proyek tersebut.<br /><br />"Paling nanti setelah ada pemenang dan mau pelaksanaan, baru kami diikutkan," sambung Benny.<br /><br />Alokasi anggaran pengerukan ini diperkirakan sekitar Rp 30 miliar. Proyek ini rencananya akan mengeruk 400.000 meter kubik lebih lumpur di sejumlah titik pendangkalan di ambang luar muara Sungai Mentaya.<br /><br />Pengerukan dilakukan agar arus keluar-masuk kapal ke Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Bagendang, makin lancar sehingga berdampak positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi.<br /><br />Selama ini pendangkalan alur Mentaya membuat lalu lintas kapal barang dan penumpang menjadi tidak maksimal. Kapal terpaksa harus menyesuaikan kondisi pasang Sungai Mentaya saat keluar dan masuk alur sungai agar tidak kandas di muara sungai.<br /><br />Kondisi ini cukup menghambat aktivitas kapal barang dan penumpang ke Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Bagendang. Padahal, pelabuhan di daerah ini menjadi pintu gerbang dan punya andil besar dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalteng dibanding kabupaten lain.<br /><br />Jika arus kapal menjadi lancar maka pergerakan ekonomi juga makin meningkat. Selain itu, pengusaha juga akan diuntungkan karena lancarnya aktivitas ini akan dapat menghemat biaya produksi yang harus mereka keluarkan. (das/ant)</p>