Jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS di Kalimantan Timur berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah A Wahab Sjahranie Samarinda dalam lima tahun terakhir sebanyak 675 orang dengan berbagai status sosial. <p style="text-align: justify;"><br />"Para penderita tersebut terdiri atas tujuh pelajar, enam mahasiswa, 160 ibu rumah tangga, 15 pegawai negeri sipil, dan 390 pegawai swasta. Selanjutnya 97 orang lainnya masuk dalam kelompok profesi yang tidak diketahui," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim Fachruddin Djaprie di Samarinda, Jumat.<br /><br />Ia menyampaikan hal itu terkait kegiatan pelatihan dan penyuluhan bahaya narkoba dan HIV/AIDS yang digelar Dispora Kaltim, dengan diikuti 100-an peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, pramuka peduli, dan organisasi kepemudaan dari berbagai daerah.<br /><br />Menurut ia, penularan HIV/AIDS umumnya disebabkan penyalahgunaan narkotika, penggunaan jarum suntik serta hubungan seksual yang tidak aman dengan berganti-ganti pasangan.<br /><br />Dia menyebutkan untuk kelompok berdasarkan usia yang rentan terinfeksi HIV/AIDS adalah pada kelompok usia produktif, yaitu antara usia 15-19 tahun dan 20-29 tahun, serta 30-39 tahun.<br /><br />"Kelompok usia pemuda harus mendapat perhatian khusus, sehingga angka laju perkembangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS dapat ditekan, khususnya melalui kebijakan-kebijakan pemerintah," kata Fachruddin.<br /><br />Sedangkan berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), di Indonesia setidaknya terdapat sekitar empat juta orang yang diketahui sebagai pengguna narkoba.<br /><br />Dari jumlah itu, baru sekitar 1.800 orang menjalani rehabilitasi, selebihnya masih berkeliaran dan sebagian lagi dipenjara.<br /><br />"Pengguna narkoba berdasarkan data BNN Kaltim pada tahun 2014 jumlah tersangkanya mencapai 7.784 orang. Dari jumlah itu, sekitar 50 persennya pemuda kelompok usia 17 sampai 39 tahun dan 38,94 persen diantaranya berpendidikan setingkat SLTA," tambahnya.<br /><br />Terkait penyuluhan, Fachruddin mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan meningkatkan pengetahuan kalangan pemuda terhadap bahaya narkoba dan HIV/AIDS, sekaligus memilih mantan pemakai narkoba dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagai duta terpilih. (das/ant)</p>