Pengumuman Kelulusan SMP Diundur

oleh
oleh

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti ujian nasional sepertinya masih harus menunggu dua pekan lagi karena pemerintah menegaskan pengumuman hasil kelulusan akan diundur. <p style="text-align: justify;">“Keputusannya dari pusat, jadi kami hanya mengikuti saja,” kata YAT Lukman Riberu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang kepada kalimantan-news, baru-baru ini usai rapat kerja dengan Pansus LKPJ di DPRD Sintang.<br /><br />Ia mengatakan semula pengumuman kelulusan untuk siswa SMP dijadwalkan pada tanggal 23 Mei 2011, namun pemerimtah pusat menyatakan pengumuman kelulusan untuk siswa SMP yang memngikuti ujian nasional akan dilaksanakan serempak pada tanggal 4 Juni 2011.<br /><br />“Saya kira tidak ada persoalan apa-apa, kita tinggal mengumumkan saja dan mudah-mudahan siswa kita lulus semua,” harapnya.<br /><br />Sementara untuk pengumuman kelulusan siswa Sekolah Dasar (SD), Lukman mengatakan sampai saat ini belum ada jadwal.<br /><br />Sebelumnya, pada Senin (16/5) lalu telah diumumkan kelulusan bagi siswa SMA/SMK/MA di Sintang. Dari hasil ujian nasional tersebut tercatat ada 16 orang pelajar se-Kabupaten Sintang yang dinyatakan tidak lulus.<br /><br />“Persentasi kelulusan di Kabupaten Sintang mencapai 99,46 persen, naik 9 persen dari target yang kita canangkan sebelumnya yakni 90 persen,” kata Lukman.<br /><br />Jika dibandingkan tahun 2010 lalu yang hanya 89 persen, kenaikan persentasi kelulusan di Sintang mencapai 10 persen.<br /><br />Ia memaparkan khusus pelajar SMK, siswa yang lulus sebanyak 650 orang dan tidak lulus sebanyak 3 orang dengan persentase kelulusan sebesar 99,54 persen. SMA IPA lulus 621 orang, tidak lulus 3 orang dengan persentase 99,52 persen. SMA IPS lulus 1494, tidak lulus 10 org dengan persentase 99,33 persen. Untuk IPA dan SMK tak lulus hanya 3 orang, sedangkan IPS 10 orang.<br /><br />“Memang kami tidak menargetkan 100 persen terhadap kelulusan siswa, tetapi kami tetap berusaha agar siswa kita banyak yang lulus, kalau sudah 100 persen tentunya itu tertinggi yang harus dipertahankan,” ujarnya. <strong>(phs)</strong></p>