Peningkatan Ekonomi Kaltim Terkendala Tiga Faktor

oleh
oleh

Upaya meningkatkan perekonomian di Provinsi Kaltim masih terkendala tiga faktor, yakni infrastruktur, regulasi yang masih tumpang tindih, dan sumber daya manusia dalam pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). <p style="text-align: justify;">Untuk pembangunan infrastruktur terutama jalan, keberadaannya sangat berpengaruh terhadap akses hasil bumi di semua wilayah di Kaltim, baik hasil bumi dari pertanian, peternakan, perkebunan maupun hasil bumi lainnya, ucap Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Timur (Kaltim) H Rusmadi di Samarinda, Senin.<br /><br />Dia melanjutkan, jika jalan antardesa, antarkabupaten dan kota sudah bagus, maka semua daerah di Kaltim akan dapat saling terkoneksi dengan mudah, sehingga semua daerah dapat meningkatkan pendapatan bagi warga, hal ini akan dapat meningkatkan perekonomian.<br /><br />Terkait dengan regulasi yang masih tumpang tindih, hal tersebut akan mempersulit berdirinya semua pengembangan perekonomian.<br /><br />Tumpang tindihnya regulasi juga berakibat pada mundurnya investor yang akan menanamkan modalnya untuk mengembangkan perekonomian di Kaltim.<br /><br />Sedangkan dari sisi penguasaan teknologi, masyarakat di Kaltim juga masih banyak yang gagap teknologi (gaptek), akibatnya banyak informasi yang tidak diserap, bahkan potensi daerah juga sulit dikembangkan karena minimnya penguasaan teknologi di berbagai bidang.<br /><br />Pemprov Kaltim, lanjutnya, terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia yang bertekad sejajar dengan negara-negara maju lain di dunia pada 2025, yakni dalam hal peningkatan ekonomi.<br /><br />Terkait dengan hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2011 tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di beberapa wilayah Indonesia.<br /><br />Kaltim juga masuk dalam salah satu daerah untuk pengembangan MP3EI tersebut, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan, Bandara Samarinda Baru, dan pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy. <strong>(das/ant)</strong></p>