Peningkatan Sungai Kapuas dan Melawi Membuat Masyarakat Waspadai Potensi Krisis

oleh
oleh

SINTANG, KN – Musim penghujan telah membawa tantangan serius bagi Kabupaten Sintang dengan meningkatnya ketinggian air di Sungai Kapuas dan Melawi. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi banjir di beberapa wilayah, mengingat sejarah Kabupaten Sintang yang pernah dilanda banjir parah pada tahun 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang memberikan peringatan bahwa jika situasi banjir berlangsung lebih dari satu bulan, dapat menciptakan ketegangan di kalangan masyarakat setempat.

Pada tahun 2021, Kabupaten Sintang mengalami banjir parah yang merendam akses jalan nasional dan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari warga. Presiden Joko Widodo bahkan turun langsung ke Sintang untuk mengevaluasi situasi dan mencari solusi terhadap durasi banjir yang lama di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Sintang, Abdul Supriyadi, mengungkapkan bahwa banjir pada tahun 2021 melibatkan 12 kecamatan dan dampaknya dirasakan oleh lebih dari 140.000 jiwa. Data dari organisasi lingkungan, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), menunjukkan bahwa alih fungsi kawasan hutan di Kalimantan Barat dapat menjadi pemicu bencana ekologis, termasuk banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas.

Abdul Supriyadi menyampaikan kekecewaan terhadap efektivitas proyek Geobag yang diimplementasikan sebagai tanggapan darurat. Warga melaporkan kendala seperti kesulitan surutnya air, lumpur yang terperangkap di jalan raya, dan masalah lainnya. Direktur Eksekutif WALHI Kalimantan Barat, Nikodemus Alle, menyoroti rencana tata ruang yang buruk sebagai penyebab potensial bencana ekologis, mengingat alih fungsi kawasan hutan produksi yang melebihi rencana tata ruang hutan.

Pemerintah, sebagai respons, telah meluncurkan proyek Geobag sepanjang Sungai Melawi. Meskipun demikian, BPBD Sintang bersama masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan menyoroti pentingnya perencanaan tata ruang yang berkelanjutan untuk mengatasi risiko bencana di masa depan. Masyarakat diharapkan dapat terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung langkah-langkah pencegahan yang diterapkan oleh pemerintah.

(Rilis Kominfo Sintang)