Peniti Emas Untuk Guru SD Sungai Kurak

oleh

“Tidak ada istilah mantan guru, kalau guru ya guru saja.” Begitu, dikatakan tokoh masyarakat Tempunak, Simon Petrus dalam acara penganugerahan Peniti Emas kepada 2 orang pensiunan guru Sekolah Dasar Swasta (SDS) Sungai Kurak Desa Benua Kencana, Thomas Gimun dan PL. Yan hari Sabtu malam (11/1/2014) ini di Sungai Kurak. <p style="text-align: justify;">Penganugerahan Peniti Emas ini, menurut Simon adalah sebagai penghormatan dirinya sebagai alumnus SDS Sungai Kurak kepada para pejuang pendidikan di hulu sungai Tempunak ini.<br /><br />Dipaparkan Simon, mereka mengabdi sebagai guru sejak zaman Desa Benua Kencana masih terisolir. Saat itu, jika dari Nanga Tempunak akan ke Sungai Kurak hanya dapat menggunakan sampan dan memakan waktu 6 hingga 7 hari. <br /><br />Selama puluhan tahun lamanya, kedua guru tersebut harus menjalani route tersebut, jika harus berurusan ke Ibukota Kecamatan, ucap Simon yang merupakan Sarjana pertama dari alumni SDS Sungai Kurak ini.<br /><br />“Guna mengenang perjuangan dan masa-masa sulit yang dijalani oleh kedua orang pensiunan guru tersebut, tidak berlebihan jika para alumni menganugerahkan Peniti Emas 22 K kepada para pensiunan guru tersebut. Mereka adalah guru kami, bukan bekas guru kami,” tambah Simon Petrus pula.<br /><br />Ditempat yang sama, Kepala Desa Benua Kencana, Antonius Ajad juga mengisahkan. Bahwa SDS Sungai Kurak ini didirikan pada tahun 1956. Dan setelah melalui perjuangan panjang, baru pada tahun 2012 SDS ini berubah status menjadi SD Negeri No. 26 Sungai Kurak. <br /><br />“Wakil Bupati Melawi, Panji, juga adalah alumni dari SDS Sungai Kurak ini. Dan ini merupakan peristiwa langka dizaman ini, dimana penghargaan terhadap profesi guru dirasakan sudah semakin memudar,” ucap Ajad. <em><strong>(Luc/das)</strong></em></p>