Penyebab Kebakaran Hutan Bukit Tekenang Belum Diketahui

oleh
oleh

Penyebab kebakaran sekitar ratusan hektare hutan di kawasan Bukit Tekenang di Kabupaten Kapuas Hulu masih belum diketahui hingga kini, kata Manajer Program World Wide Fund for Nature Kalimantan Barat (WWF-Indonesia) Hermayani Putera. <p style="text-align: justify;">"Hingga kini belum diketahui apa penyebab kebakaran hutan lindung di kawasan Bukit Tekenang, yang merupakan salah satu kawasan Taman Nasional Danau Sentarum di Kabupaten Kapuas Hulu," kata Hermayani Putera di Pontianak, Senin.<br /><br />Ia menjelaskan, hingga saat ini berapa luasan hutan lindung tersebut yang terbakar belum diketahui secara pasti, karena masih dihitung oleh teman-teman yang berada di lapangan.<br /><br />"Teman-teman lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli lingkungan belum bisa merapat ke kawasan Bukit Tekenang, karena aksesnya sangat sulit dijangkau," ungkap Hermayani.<br /><br />Menurut dia, upaya pemadaman kawasan Bukit Tekenang yang terbakar cukup sulit, karena rata-rata kawasan TNDS bergambut sehingga sulit dipadamkan.<br /><br />"Menurut informasi yang diterima, hingga kini kawasan itu masih terbakar," katanya.<br /><br />Informasinya kawasan hutan lindung Bukit Tekenang mengalami kebakaran sejak akhir September hingga sekarang, kata Hermayani.<br /><br />TNDS selama ini dikenal sebagai perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropis di Kalimantan. Danau musiman yang berada di TNDS terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan.<br /><br />Merupakan daerah tangkapan air, sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.<br /><br />Dari data WWF Kalbar, TNDS memiliki ratusan jenis fauna, di antaranya mamalia (Mamal) sebanyak 147 jenis, hampir 64 persen mamalia di Kalimantan terdapat di TNDS, sebanyak 31 jenis reptilia (reptil) salah satunya buaya katak (crocodylus raninus) yang di Asia telah dinyatakan punah sejak 500 tahun lalu, fauna jenis aves (burung) sebanyak 310, serta sebanyak 265 jenis ikan, dengan jumlah jenis ikannya lebih banyak dari semua jenis ikan air tawar di seluruh Benua Eropa.<br /><br />Kabupaten Kapuas Hulu memiliki luas kawasan lindung, taman nasional dan hutan lindung sekitar 1.626.868 hektare atau 54,59 persen, kawasan budidaya hutan sekitar 764.543 hektare atau 25,65 persen dan kawasan budidaya pertanian bukan danau sekitar 588.481 hektare atau 19,75 persen, serta kawasan danau sekitar 17.925 hektare. <strong>(phs/Ant)</strong></p>