Realisasi penyerapan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, hingga akhir Juli 2011 sudah mencapai 75 persen. <p style="text-align: justify;">"Sebagian besar pekerjaan fisik yang berada di pedesaan kini sedang dalam tahap penyelesaian," kata Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Barito Utara, Junio Suharto, di Muara Teweh, Kamis.<br /><br />Menurut dia, alokasi dana PNPM tahun ini dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Barito Utara mencapai miliaran rupiah dan dimanfaatkan untuk pembangunan sarana umum diantaranya listrik desa, jalan dan jembatan.<br /><br />Selain itu, kata dia, sekitar 20 persen dana itu diperuntukan dalam bentuk simpan pinjam bagi kalangan perempuan tersebar di sejumlah desa pada beberapa kecamatan.<br /><br />"Kami optimis pekerjaan pembangunan sejumlah sarana dan prasarana itu selesai tepat waktu tanpa ada kendala," katanya.<br /><br />Junio mengatakan, tahun lalu penggunaan dana PNPM tersebut melakukan pengawasan hanya BPMD dan sekarang sudah bekerja sama dengan pihak Inspektorat, hal ini untuk memudahkan pengawasan terutama masalah penggunaan dana.<br /><br />Inspektorat wilayah mempunyai wewenang dalam melakukan pengawasan agar dalam pelaksanaan pembangunan khusus di perdesaan betul-betul transparan, sehingga sulit untuk diselewengkan dan juga pembangunan bisa membawa manfaat bagi masyarakat.<br /><br />"Selama ini disadari masih ada kekurangan dalam pelaksanaan maupun pengawasan. Akan tetapi dengan adanya penerapan yang baru ini setidaknya dapat mengurangi resiko penyelewengan di lapangan," ujarnya.<br /><br />Sementara itu, Fasilitator Keuangan PNPM Barito Utara, Lukman mengatakan, untuk program tersebut tersebar di enam Kecamatan, namun sebagian besar dana yang terserap dipergunakan untuk inprastruktur, seperti jalan beton dan jembatan.<br /><br />Untuk Kecamatan Gunung Purei dana yang dikeluarkan seperti listrik desa, jembatan, dan simpan pinjam sekitar Rp600 juta di Kecamatan Montallat.<br /><br />Pekerjaan cor beton, tambatan perahu, titian kayu, dan drainase Rp600 juta ditambah dengan swadaya masyarkat Rp29,3 juta.<br /><br />Kemudian Kecamatan Teweh Timur untuk membiayai perbaikan gorong-gorong, pengerasan jalan telford dan pasar desa Rp600 juta, Kecamatan Teweh Tengah hanya Rp 450 juta yang terdiri dari pengadaan peralatan posyandu, peningkatan jalan okes, honor guru, pembangunan pasar desa,pembangunan turap dan pagar TK serta untuk simpan pinjam kelompok perempuan.<br /><br />Kecamatan Lahei, seperti rehabilitasi jembatan dan pembangunan pelabuhan serta peningkatan sarana air bersih dengan total anggaran Rp450 juta, sedangkan Kecamatan Gunung Timang Rp 600 juta untuk kegiatan jalan rabat beton, jalan lingkungan, simpan pinjam dan kelompok yasinan.<br /><br />"Dari jumlah keseluruhan sebagian besar dana sudah terserap bahkan ada pekerjaan dalam tahap penyerahan," katanya. <strong>( phs/Ant )</strong></p>