Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Maritim Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat menyatakan, beberapa kawasan perairan di provinsi itu mulai aman untuk berlayarnya kapal motor kecil atau nelayan di provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Dari tujuh kawasan perairan yang kami pantau di Kalbar, maka sejak Jumat hingga Minggu (23/1), yaitu Perairan Pontianak, Kepulauan Tambelan, Sambas, Singkawang, Karimata dan Ketapang, ketinggian gelombang rata-rata 0,5-2,0 meter," kata Prakirawan BMKG Maritim Pontianak Erika Mardiyanti dalam keterangan persnya, Jumat (21/01/2011). <br /><br />Sementara perairan Natuna, pada Jumat ketinggian gelombang berpotensi terjadi 1,5-2,5 meter, Sabtu (22/1) 1,0-2,0 meter, dan Minggu (23/1) 1,5-2,5 meter, sementara kecepatan angin 10-18 knot. <br /><br />Erika menjelaskan, ketinggian gelombang bisa saja berubah, mengingat Kalbar umumnya masih memasuki musim penghujan yang diiringi tiupan angin kencang, sehingga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. <br /><br />"Meskipun dari perkiraan kami gelombang rata-rata sedang dan aman bagi kapal motor tidak ada salahnya para pengguna jalur laut, terutama nelayan untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Erika. <br /><br />Hingga kini, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak masih melakukan pengetatan dalam memberikan izin berlayar bagi kapal motor kecil untuk menggunakan jalur laut karena gelombang tinggi dan cuaca ekstrem. <br /><br />Terutama kapal motor yang ketinggian geladaknya dua meter ke bawah karena rawan akibat gelombang di jalur laut yang rata-rata di atas dua meter. <br /><br />Khusus kapal milik Pertamina diberikan kebebasan, karena kapal mereka sudah dirancang untuk cuaca ekstrem sehingga stabil dan kualitas kapal motornya yang cukup baik. <strong>(phs/Ant)</strong></p>