Peran Pengendalian dan Kontrol Dalam Manajeman Pendidikan

oleh
oleh

Mutu pendidikan tidak serta merta dengan mudah didapatkan. Mutu pendidikan akan lahir dari komitmen pendidik untuk selalu menyesuaikan dengan perubahan. Namun memerlukan kerja keras dan proses yang panjang. Pendidikan tidak seperti industri yang mencetak barang yang hasil akhirnya berupa benda mati potensi. Pendidikan mencetak produk yang memiliki daya, karsa, cipta dan karya yang semuanya terwujud dalam diri manusia. <p style="text-align: justify;"><br />“Pendidikan berperan mengembangkan potensi, kecakapan, kepribadian siswa sehingga dapat memenuhi harapan keluarga, masyarakat dan dunia kerja. Agar prosesnya berjalan efisien dan efektif pendidikan membutuhkan manajeman.  Pengendalian dan kontrol salah satu fungsi manajeman,” ungkap praktisi pendidikan Melawi, Marselius Iteng, belum lama ini.<br /><br />Lebih lanjut dikatakannya, banyak masalah mutu yang dihadapi dunia pendidikan. Seperti lulusan, pengajaran, bimbingan dan latihan dari guru. Profesiaonalisme dan kinerja guru terkait dengan mutu manajerial para pemimpin pendidikan. Keterbatasan, dana, sarana dan prasarana fasilitas pendidikan dan sumber belajar, alat dan bahan latihan, iklim sekolah, lingkungan serta dukngan berbagai pihak terkait dengan pendidikan. Semua kelemahan komponen pendidikan tersebut berujung pada rendahnya mutu kelulusan.<br /><br />“Mutu kelulusan yang renah dapat menimbulkan berbagai masalah. Seperti  tidak dapat melanjutkan, tidak dapat menyelesaikan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat dan tidak produktif. Lulusan yang tidak produktif akan membebani masyarakat. Mungkin bisa menjadi warga yang tersisih dari masyarakat,” bebernya.<br /><br />Banyak masalah yang diakibatkan oleh pendidikan yang tidak bermutu. Hingga itu, diperlukan beberapa point untuk menjalankan program mutu pendidikan. Yakni, komitmen, pemahaman yang jelas tentang kondisi yang ada dan adanya visi yang jelas  serta adanya rencana yang jelas pula.<br /><br />“Kunci utama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada perubahan. Jika semua guru dan staf memiliki komitmen pada perubahan. Maka seorang kepala sekolah dapat dengan mudah mendorong menemukan cara baru untuk perbaikan efisiensi, efektifitas dan kualitas layanan pendidikan,” ulasnya.<br /><br />Kesulitan yang dihadapi para profesional pendidikan adalah ketidak mampuan dalam menghadapi kegagalan sistem yang mencecah cara baru untuk memperbaiki mutu. Sedangkan kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah menjadi penanggungjawab semua program dan kegiatan sekolah. <br /><br />“Juga bertugas mendistribusikan tugas dan wewenang serta tanggungjawab kepada setiap peserta pendidikan serta membina hubungan dengan pihak luar,” pungkasnya. (KN)</p>