Perekonomian China Dapat Dimanfaatkan Indonesia

oleh
oleh

Wakil Presiden Boediono mengatakan pertumbuhan ekonomi China yang relatif positif dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendukung pula perekonomiannya. <p style="text-align: justify;">Hal itu disampaikan Wakil Presiden Boediono saat menerima kunjungan kehormatan Gubernur Provinsi Yunnan, China Li Jiheng, di Jakarta, Senin, kata Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan yang hadir dalam pertemuan tertutup.<br /><br />"Sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, China harus benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian Indonesia," kata Wapres.<br /><br />Pada pertemuan itu, Wakil Presiden Boediono juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi China yang cukup positif mau tidak mau menciptakan peluang yang besar bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan kerja samanya dengan China baik di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi.<br /><br />Sementara itu Gubernur Yunnan Li Jiheng mengatakan hubungan dan kerja sama Provinsi Yunnan dengan Indonesia sudah terjalin cukup lama dan terus berkembang positif. <br /><br />Dalam kunjungan kepada Wakil Presiden Boediono, selain meningkatkan kerja sama yang telah ada di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi akan dijajaki pula kerja sama lain yang saling menguntungkan, seperti kerja sama keuangan, ungkapnya.<br /><br />Li Jiheng mengatakan volume perdagangan antara Yunnan dengan Indonesia oada 2012 tercatat mencapai 1,1 miliar dolar AS atau naik sekitar 119 persen dibandingkan volume perdagangan pada tahun lalu.<br /><br />Ia menambahkan saat ini terdapat sebelas proyek yang ditangani investor dari Indonesia di Yunnan, dengan nilai 20 juta dolar AS, sedangkan di Indonesia terdapat 13 proyek di Indonesia yang dilakukan pemodal dari Yunnan dengan nilai 44 juta dolar AS.<br /><br />"Indonesia merupakan negara besar di Asia Tenggara dengan iklim investasi yang baik meski dilanda krisis ekonomi global, begitu pun dengan China, sehingga diharapkan China, khususnya Yunnan dapat bekerja sama dengan lebih baik di masa depan dengan Indonesia," kata Li Jiheng <strong>(das/ant)</strong></p>